Asap di Riau sulit diatasi, BNPB minta warga selalu pakai masker
BNPB mengaku negara mengeluarkan dana banyak untuk mengatasi asap Riau. Namun masalah selalu terulang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kesulitan menanggulangi masalah asap akibat kebakaran hutan di Riau. Saat ini masyarakat hanya bisa diimbau menggunakan masker, untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.
"Yang bisa kita lakukan imbauan kepada masyarakat, menggunakan masker kalau keluar rumah dan sebagainya," kata Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada awak media di kantornya, Jakarta, Rabu (17/9).
Ketika disinggung cara lain untuk menanggulangi masalah itu, Sutopo menyebut saat ini cara demikian yang baru bisa dilakukan. Meskipun, Sutopo mengakui, cara itu belum tentu menjadi solusi, karena kebakaran hutan yang disebabkan pihak tak bertanggung jawab terus terulang.
"Tapi kita mengimbau dan kejadiannya selalu berulang (kebakaran). Sedangkan ongkos pemerintah mengatasi ini besar sekali," kata Sutopo.
Sebelumnya berdasarkan citra Satelit Terra dan Aqua dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, hotspot (titik panas) hari ini Rabu (17/9) sejak pukul pukul 05.00 WIB, di Sumatera sebanyak 248 titik. Sementara di Riau mencapai 10 titik. Sehingga udara di Kota Pekanbaru dinyatakan tidak sehat.
"Titik panas di Riau tersebar di sejumlah daerah, di antaranya di Kabupaten Inhil 10 titik, di Kabupaten Inhu 8 titik, di Kabupaten Pelalawan 2 titik," ujar Kepala Bidang Data BNPB Agus Wibowo.
Sedangkan untuk titik api (firespot) di Riau mencapai 10 titik, di antaranya tersebar di Kabupaten Inhil 5 titik, di Kabupaten Inhu 4 titik, di Kabupaten Pelalawan 1 titik.