Aset Negara di Makassar Digugat, Polda Sulsel Bentuk Tim Berantas Mafia Tanah
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) membentuk tim khusus untuk memberantas mafia tanah. Pembentukan satgas ini di tengah gugatan terhadap aset milik negara, khususnya yang dikuasai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di Kota Makassar.
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) membentuk tim khusus untuk memberantas mafia tanah. Pembentukan satgas ini di tengah gugatan terhadap aset milik negara, khususnya yang dikuasai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di Kota Makassar.
"Ini sesuai instruksi pimpinan Polri dan kita juga menindaklanjuti. Kita berharap, kalau ada masyarakat yang merasa jadi korban penyerobotan tanah, tanahnya diambil mafia tanah, silakan lapor ke Polda," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi E Zulpan saat ditemui di Kanre Jawa, Jalan Boulevard Makassar, Jumat (22/10).
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Apa yang mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitar perkebunan kelapa sawit besar di Sumatra? Sehingga kehadiran perkebunan besar ini mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitarnya.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Ruang di Sulawesi Utara? Gunung Ruang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam.
-
Siapa yang menang di Sulawesi Utara? Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengesahkan suara pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di wilayah Sulawesi Utara.
-
Apa yang ditemukan di Lembah Bada, Sulawesi Tengah, lebih dari 100 tahun lalu? Puluhan patung besar terbuat dari batu yang diukir berwajah mirip manusia ditemukan di Lembah Bada, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, lebih dari 100 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan di desa Abad Pertengahan tersebut? Tim juga menemukan benteng bukit kecil berbentuk oval yang dianggap sebagai kastil kaum bangsawan setempat. Dalam penggalian selama dua pekan tahun ini, kastil beserta parit dan tembok benteng di depannya diperiksa dengan cermat. Tim penggalian berhasil mendokumentasikan lebih dari 2.000 temuan, termasuk tapal kuda, paku besi, genteng, dan sejumlah pecahan tembikar.
Zulpan mengimbau masyarakat melapor ke Polrestabes Makassar maupun Polda Sulsel jika tanahnya diserobot mafia tanah. Dia menyatakan, pihaknya akan memberikan bantuan penanganan secara tuntas.
"Silakan lapor ke Polrestabes (Makassar) atau ke Polda (Sulsel)," kata dia.
Meski demikian, kata Zulpan, Polda Sulsel belum berencana untuk membuka posko pengaduan mafia tanah. Alasannya, belum banyak yang melaporkan soal mafia tanah.
"Posko dibentuk kalau ada kejadian luar biasa atau ada korbannya ratusan. Kalau laporan yang diterima sekarang tidak sebanyak itu," bebernya.
Sementara itu, Kepala Kanwil BPN Sulsel Bambang Priono mengungkapkan ada aset milik negara digugat dua orang yang sama. Aset yang digugat di antaranya milik PT Pelindo, PT PLN, Jalan Tol, Masjid Al Markaz, dan Universitas Hasanuddin. Nilainya ditaksir sekitar Rp1 triliun.
"Rata-rata tanahnya milik BUMN dan penggugatnya orang yang sama dan itu juga. Ini kalau di total nilai asetnya bisa hampir Rp1 triliun," ujarnya kepada wartawan.
Bambang mengungkapkan, aset itu digugat berdasarkan tanah rincik. Pihaknya meragukan surat tanah rincik tersebut karena berupa eigendom verponding.
"Apa iya dulu tanahnya di mana-mana dan celakanya yang dipakai menggugat itu rincik. Inilah tugas penegak hukum untuk mencari tahu kenapa bisa sama," ucap Bambang.
Baca juga:
Dukung Langkah Pemerintah Berantas Mafia Tanah, LPSK Janji Lindungi Korban
Dua Tahun Jokowi-Ma'ruf, KSP Klaim Pemerintah Tutup Langkah Mafia Tanah
Penyebab Aksi Mafia Tanah Tak Berkesudahan Hingga Buat Jokowi Kesal
Pemerintah Bongkar Cara Kerja Mafia Tanah
PNS ATR Terlibat Mafia Tanah, Menteri Sofyan Tak Segan Pidanakan
BPN: Kasus Mafia Tanah Tak Bisa Diselesaikan Sendiri-Sendiri