Ayah Gugur di Laut, Anak Yatim Ini Menangis Dipelukan Istri Jenderal Polisi
Rindu mendalam terpancar kuat raut wajah sedih yang terpancar di wajah anak-anak polisi itu. Tak ada yang ingin berada di posisi mereka.
Rindu mendalam terpancar kuat raut wajah sedih yang terpancar di wajah anak-anak polisi itu. Tak ada yang ingin berada di posisi mereka.
Ayah Gugur di Laut, Anak Yatim Ini Menangis Dipelukan Istri Jenderal Polisi
Butiran air mata seketika memenuhi ujung pelupuk bocah itu kala mengingat cinta pertama mereka yang pergi untuk selamanya. Bocah polos yang tiga tahun menyandang status anak yatim ini begitu merindukan sosok ayah yang gugur saat menjalankan tugas sebagai anggota kepolisian daerah Riau.
Rindu mendalam terpancar kuat raut wajah sedih yang terpancar di wajah anak-anak polisi itu. Tak ada yang ingin berada di posisi mereka.
Tak juga ingin merasakan kepedihan dan kesedihan mendalam kala kehilangan ayahanda tercinta. Tapi itulah kehidupan, tak ada yang perlu dipersoalkan.
- Ayah 4 Bocah Jagakarsa Tewas Sempat Dipanggil Polisi Kasus KDRT Tapi Mangkir Alasan Jaga Anak
- Ganjar Cerita Pengalaman Sebagai Anak Polisi: Hidup Tidaklah Bergelimang Harta
- Anak Polisi Ditinggal Wafat Ayah Kukuh Ikuti Jejak Jadi Polwan, Sempat Gagal Akhirnya Keajaiban Datang Hingga Bisa Lolos
- Aniaya Anak Perwira Polisi, Remaja di Bawah Umur Ditangkap Lalu Dihajar Brimob di Dalam Tahanan
Tiga bocah lugu itu tak boleh meratap ke belakang. Mau atau tidak, berkenan atau enggan, mereka harus terus maju ke depan di bawah asuhan sang ibu Lia Nofita (38) di rumah mereka Jalan Hangtuah Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal dan istrinya Nindya Aryani mengundang anak-anak personel Polisi Air dan Udara (Polairud) yang menjadi anak yatim di Mapolda Riau tersebut. Tiga orang anak itu kehilangan ayahnya, Brigadir Jimmy Arif yang gugur saat bertugas.
Nindya yang akrab disapa Bubu itu tampak menangis dan memeluk erat anak yatim tersebut. Nindya tak tahan melihat sang bocah menangis karena teringat sosok sang ayah. Apalagi ayahnya meninggal saat menjalankan tugas sebagai Polairud di tengah laut.
"Saya sampaikan ke istri almarhum, saya salut sama mental ibuk, tetap kuat dan tegar dalam membesarkan anak-anak," kata Nindya kepada merdeka.com Sabtu (2/12).
Nindya juga berpesan kepada ketiga anak Brigadir Jimmy untuk menjadi anak yang kuat dan dapat membanggakan orangtuanya. Dia mendukung penuh cita-cita ketiga anak yatim tersebut.
Ketiga anak yang memiliki cita-cita menjadi polisi itu yakni M Harajio Alifiadra (10) duduk di bangku Sekolah Dasar kelas IV, Queen Inara Raysha (6) masih kelas I SD, dan Fathan Al Fatih (5) menjalani Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
"Ketiga anak almarhum berkeinginan jadi polisi, saya salut dan saya dukung itu. Anak-anaknya masih kecil semuanya, apalagi ayahnya meninggal 3 tahun lalu. Itu lebih kecil lagi usianya dulu," ucap wanita berusia 44 tahun itu.
Dukungan itu diberikan Nindya lewat pesan moril dan materil kepada anak-anak Brigadir Jimmy. Sejumlah perlengkapan sekolah diberikan Nindya kepada mereka.
Tiba-tiba, anak yang sulung almarhum Jimmy, Alfiadra menangis terisak-isak. Nindya pun langsung memeluk erat dan menghapus air mata. Namun tak sadar air mata Nindya turut jatuh ke pipinya.
"Salah satu anak almarhum menangis, dan tak terasa saya ikut menangis juga, sedih dan haru. Saya selalu berdoa agar ketiga anak almarhum sukses dan tercapai cita-cita mulianya," kata Nindya.
Iqbal dan Bubu Nindya menyerahkan tali asih atau bantuan kepada Warakauri (istri personel yang gugur karena tugas) beserta 3 orang anak almarhum Brigadir Anumerta Jimmy Arif. Suasana haru terlihat saat Iqbal dan istrinya memeluk putra almarhum Brigadir Jimmy.
Tak hanya Nindya, kesedihan juga dirasakan sang suami, Irjen Iqbal. Jenderal bintang 2 itu tak kuasa menahan kesedihan begitu anak almarhum Brigadir Jimmy yang terisak-isak di pelukannya.
"Saya turut sedih, tadi anak almarhum menangis ingat mendiang bapaknya," ujar Iqbal saat perayaan HUT Polairud ke 73 di Mapolda Riau.
Iqbal mengingatkan anak buahnya untuk selalu bersyukur diberi nikmat sebagai anggota Polri dari Yang Maha Kuasa. Menurutnya, keinginan manusia tidak ada habisnya jika dituruti.
Suasana haru juga dirasakan seluruh personel Polda Riau saat menyaksikan salah seorang putra almarhum Brigadir Jimmy menangis terseru-sedu saat Nindya memeluk erat putra-putri almarhum.
"Barusan kita melihat fakta, salah satu keluarga besar kita. Kadang-kadang kita manusia ini banyak berkeinginan lebih, padahal banyak orang yang ingin seperti kita," ucap perwira tinggi jebolan Akpol 1991 itu.
Brigadir Anumerta Jimmy Arif adalah salah satu korban kecelakaan laut pada tahun 2020. Almarhum tenggelam usai bertugas melakukan pemeriksaan dokumen kapal ponton, asal Singapura, di perairan Sungai Apit, Kabupaten Siak, pada Sabtu 13 Juli 2020 lalu.
Iqbal memberikan nasehat kepada seluruh jajaran yang hadir. Menurut Iqbal, ada 2 hal yang harus dimiliki dalam menjalani hidup. Yakni ketika diberi rezeki harus bersyukur, tetapi ketika kita diberi cobaan atau musibah harus bersabar.
"Kita harus berketuhanan, kita tahu bahwa tribrata, catur prasetya, undang undang dasar 1945 dan doktrin-doktrin itu selalu berlandaskan Pancasila dan undang undang dasar 1945. Itu bukan hanya narasi tetapi memiliki makna yang dalam," kata Ketua Alumni Akpol 1991 itu.
Kepada seluruh personel Polairud Polda Riau, Iqbal berpesan agar jangan sesekali menyakiti hati masyarakat. Ia meminta agar nilai kebenaran, nilai-nilai keadilan harus selalu dijunjung tinggi. Sebab Polri adalah pelindung pengayom dan pelayan masyarakat.
"Apalagi Polairud, di air, di udara dengan penegakkan hukum. Tidak sedikit oknum polisi yang membela yang bayar daripada membela yang benar. Jadi saya perintahkan jajaran Polairud harus berketuhanan, landasan-landasan itu haus dijunjung tinggi," tegasnya.
Sosok Istri Kapolda Riau
Bubu Nindya dikenal sebagai Bhayangakari yang berjiwa sosial. Dia kerap memposting sejumlah kegiatannya, baik bersama sang suami maupun dengan ibu-ibu bhayangkari.
Postingan Nindya tak jarang dalam kondisi memberikan bantuan ke masyarakat. Selain itu, Nindya dan Iqbal senantiasa ramah kepada masyarakat.
Nindya disibukkan dengan kegiatan sosial dengan membagi-bagikan sembako hingga donor darah bersama Bhayangakari yang dipimpinnya. Dalam fotonya, mereka sambil tersenyum menyapa masyarakat dan para anggota Polri yang menyambutnya.
Iqbal menjabat sebagai Kapolda Riau sejak 17 Desember 2021 hingga saat ini. Pria asal Lahat Sumatera Selatan itu sebelumnya pernah menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat.
Bahkan, wajahnya kerap seliwiran di media online, cetak dan televisi saat menjabat sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya tahun 2015, serta Kadiv Humas Mabes Polri 2018.
Usia Iqbal dan Nindya tidak terlalu bersilih jauh. Iqbal berusia 53 tahun, sedangkan Nindya 44 tahun. Usia pernikahan mereka juga telah memasuki ke 26 tahun.
Iqbal yang merupakan pria berzodiak Cancer dan Nindya berzodiak Taurus tampak serasi dalam berbagai momen. Keduanya juga tak pelit dalam melemparkan senyuman ke masyarakat.