Ayah Tenggelam Usai Tolong Keluarga saat Perahu Terbalik, Istri Meninggal dan Anak Selamat
AN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Semua korban terjatuh ke sungai dan terseret arus deras.
Ayah Tenggelam Usai Tolong Keluarga saat Perahu Terbalik, Istri Meninggal dan Anak Selamat
- Demi Cepat Kaya, Seorang Ayah Tega Bunuh Anaknya Sendiri
- Satu Tahun Pelarian Ayah Kandung Usai Ketahuan Dua Kali Setubuhi Putrinya Hingga Akhirnya Ditangkap
- Anakku Komandanku, Sosok Ayah Bintara & Anak Perwira Sama-sama Anggota TNI AL
- Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan
Diterjang angin kencang saat hujan deras, perahu yang ditumpangi empat orang sekeluarga terbalik. Satu orang tewas, satu lainnya hilang, dan dua orang termasuk balita selamat.
Musibah itu dialami keluarga AN(35) di perairan Sungai Sugihan, Desa Nusantara, Muara Sugihan, Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu (25/2). Dia menumpangi perahu bersama istri, anak, dan kerabatnya, untuk mengantar makanan ke orang bekerja di sawah miliknya.
Hanya berjarak sekitar 10 meter dari tempat tujuan, tiba-tiba hujan deras disertai angin kencang yang membuat perahu yang mereka tumpangi terbalik. Semua korban terjatuh ke sungai dan terseret arus deras.
AN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut. Sementara kerabatnya, WY (20), berhasil menyelamatkan diri.
Cukup lama, AN memeluk istri dan anaknya di permukaan dengan kondisi hujan lebat. Sementara warga yang berdatangan setelah mendengar teriakan WY berusaha menyelamatkan para korban.
RZ dan anaknya berhasil diangkat warga ke daratan dibantu dorongan tangan AN dari sungai. Tinggal AN yang menunggu giliran dievakuasi.
Nahas, begitu warga hendak menarik, AN justru digulung ombak hingga membuatnya hanyut dan tenggelam. Hingga kini keberadaannya belum ditemukan.
Sementara istrinya meninggal dunia setiba di klinik. Korban RZ diduga banyak meminum air saat hanyut.
Tim SAR gabungan gagal menemukan AN sehingga pencarian hari pertama dihentikan. Selanjutnya pencarian dilanjutkan di hari kedua dengan penyisiran sungai.
"Kami dapatkan informasi adanya kecelakaan sungai, satu meninggal, dan satu tenggelam," ungkap Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin, Selasa (26/2).
Bersama Basarnas, pencarian dibantu polisi, TNI, BPBD, dan masyarakat setempat. Untuk memaksimalkan operasi, tim dibagi dua, dengan tugas penyisiran sungai sejauh mungkin dari TKP dan penyelaman.
Hanya saja, tim kesulitan karena sungai cukup lebar ditambah arus deras. Kondisi cuaca juga mempengaruhi dalam pencairan.
"Semoga dengan berbagai upaya dan kondisi sungai, korban dapat segera kita temukan," pungkas Raymond.