Bagi-bagi es krim rusak taman, Risma akan pidanakan PT Unilever
PT Unilever Indonesia membagi-bagikan es krim Walls secara gratis di Taman Bungkul Kota Surabaya, hingga merusak taman.
Kegiatan PT Unilever Indonesia membagi-bagikan es krim Walls secara gratis di Taman Bungkul Kota Surabaya, Minggu, menyedot animo ribuan warga sehingga membuat taman setempat rusak berat.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat melihat ratusan bunga rusak di Taman Bungkul langsung bereaksi dengan memarahi panitia kegiatan. Bahkan Wali Kota Surabaya ini tidak segan-segan akan memidanakan panitia penyelenggara.
"Saya sudah tanyakan ke beberapa staf, ternyata acara ini tidak berizin," kata Risma, Minggu
Menurut dia, pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan Bagian Hukum Pemkot Surabaya untuk menempuh jalur hukum. "Yang pasti penyelenggara acara ini akan saya tuntut perdata maupun pidana," katanya.
Selain itu, wali kota juga meminta Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya Chalid Bukhori untuk melaporkan perusakan taman ini ke pihak kepolisian terdekat.
Informasi yang dihimpun Antara menyebutkan ternyata 10 ribu es krim yang disediakan Walls di acara "car free day" tidak cukup, karena pengunjung yang hadir membludak hingga mencapai puluhan ribu orang.
Dampaknya, warga yang ingin segera mendapatkan pembagian es krim gratis tidak melintasi jalan yang semestinya, tetapi memilih jalan pintas dengan menerjang tanaman lokasi taman kota. Hasilnya ada tiga lokasi taman kota yang kondisinya hancur dan harus dilakukan penanaman ulang yakni di Jl. Raya Darmo, Taman Bungkul dan Jl. Serayu.
Asisten Branch Manager Wall's, Kaninia Radiyatni, mengaku sudah mengantongi izin dari Dinas Pertamanan (DKP) dan Polda Jatim. "Perizinan sudah ada dari dinas pertamanan kota dan polda. Kita pasti tidak akan adakan acara kalau tidak punya izin," katanya.
Untuk itu, pihaknya mengaku siap bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan taman, dan banyaknya tanaman yang mati akibat kegiatan yang diselenggarakan.