Unilever Indonesia Raup Untung Rp4,8 Triliun Sepanjang 2023
Unilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap melaporkan margin kotor meningkat sebesar 49,7 persen atau plus 346 bps.
Unilever Indonesia Raup Untung Rp4,8 Triliun Sepanjang 2023
Unilever Indonesia Raup Untung Rp4,8 Triliun Sepanjang 2023
PT Unilever Indonesia Tbk meraup laba bersih sebesar Rp4,8 triliun, dengan laba sebelum pajak (PBT) meningkat sebesar 16,1 persen pada akhir 2023.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap melaporkan margin kotor meningkat sebesar 49,7 persen atau plus 346 bps.
"Pada kuartal III 2023, bisnis kami mulai tumbuh dengan mencatatkan kenaikan penjualan domestik sebesar 3,3 persen, didorong oleh pertumbuhan volume dasar yang positif sebesar 4,3 persen," kata Benjie dikutip dari Antara, Rabu (7/2).
Unilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Namun, pada November dan Desember 2023 dampak pergeseran sentimen yang disebabkan oleh situasi geopolitik mengakibatkan penjualan domestik tahun tutup buku Unilever Indonesia di 2023 menjadi minus 5,2 persen.
Kelima prioritas strategis tersebut yakni memperkuat dan membuka (unlock) potensi dari brand-brand (jenama) utama, memperluas portofolio ke premium dan segmen nilai (value segment), membangun excecution powerhouse, memimpin kapabilitas transformasional, dan menempatkan prinsip keberlanjutan sebagai inti dari perseroan.
Lebih lanjut, Benjie menyampaikan bahwa ke depan, perseroan akan berfokus pada pengembangan pasar yang konsisten.
Pada 2023, perseroan melanjutkan upaya strategisnya untuk mendorong pengembangan pasar yang berfokus pada perluasan jangkauan di berbagai sektor.
Contoh utama dari keberhasilan dalam upaya ini, kata Benjie, terlihat pada kategori foods and refreshement.
"Pendekatan ini telah berhasil mendorong peningkatan frekuensi penggunaan yang luar biasa dan mampu menarik lebih banyak pengguna. Hal ini berujung pada peningkatan pangsa volume untuk bisnis nutrition," terang Benjie.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan, menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar domestik, Unilever Indonesia masih memiliki potensi untuk pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh konsumsi domestik yang tetap stabil.Nafan menyoroti bahwa konsumsi rumah tangga yang terjaga menjadi salah satu faktor utama yang mendukung pertumbuhan bisnis Unilever.
Namun, dia juga menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi perusahaan tidak bisa diabaikan, terutama dengan munculnya berbagai produk dari pesaing yang semakin beragam.
"Dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat, inovasi produk menjadi kunci untuk pertumbuhan yang berkelanjutan bagi Unilever Indonesia. Mereka perlu memperkuat efisiensi bisnis dan terus mengembangkan produk yang dapat menjangkau semua level konsumen," ujar Nafan.