Bahagiakan Anak Yatim, Banyuwangi Gelar Festival Anak Yatim 2019
"Di semua acara Pemkab baik Banyuwangi Festival, menerima tamu dan lainnya, selalu kami hadirkan anak-anak yatim. Karena mereka inilah yang salah satu doanya tidak tertolak," ujar Bupati Anas.
Seribu anak yatim bergembira ria di Festival Anak Yatim (FAY) 2019 yang berlangsung di Pendopo Banyuwangi, Rabu (11/9/2019). Mereka bermain, makan bersama hingga mendapatkan motivasi untuk terus berprestasi oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Setiap tahunnya Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Anak Yatim yang merupakan rangkaian event Banyuwangi Festival. Event yang digelar untuk kedelapan kalinya ini menghadirkan seribu anak yatim tingkat SD – SMP dari 25 kecamatan se Banyuwangi. Beragam permainan dan aneka makanan gratis tersedia bagi mereka.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
"Banyuwangi Festival tidak hanya berisi agenda pariwisata tapi juga beragam even untuk membangkitkan rasa kemanusaiaan dan kepedulian kepada sesama. Salah satunya Festival Anak Yatim ini, yang manjadi cara kami untuk membahagiakan dan menyenangkan anak-anak yatim," kata Bupati Anas saat membuka acara.
©2019 Merdeka.com
Bupati Anas mengatakan, anak-anak Yatim selalu memiliki tempat yang istimewa dalam derap pembangunan daerah. Sebab Anas yakin, doa dari anak-anak inilah yang ikut menjaga daerah hingga proses kemajuan Banyuwangi berjalan dengan lancar.
"Di semua acara Pemkab baik Banyuwangi Festival, menerima tamu dan lainnya, selalu kami hadirkan anak-anak yatim. Karena mereka inilah yang salah satu doanya tidak tertolak," ujar Bupati Anas.
©2019 Merdeka.com
Pada kesempatan tersebut Bupati Anas pun memberikan motivasi kepada anak-anak yatim untuk terus semangat dan optimis dalam mengejar masa depan. Karena mereka juga memiliki kesempatan yang sama sebagaimana anak-anak lainnya untuk berprestasi dan mengejar impiannya.
"Anak-anak tidak perlu khawatir, pemerintah daerah akan terus mendukung pendidikan bagi ananda yang benar-benar serius untuk menggapai cita-cita. Berbagai program beasiswa pendidikan disediakan oleh pemerintah daerah mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Maka, jika ada anak yatim yang tidak bersekolah mohon laporkan pada kami akan kami tindak lanjuti," kata Anas.
©2019 Merdeka.com
Pemkab Banyuwangi memiliki berbagai program pendidikan untuk membantu pelajar tidak mampu seperti siswa Asuh Sebaya (SAS), Uang Saku dan Transport sekolah hingga Beasiswa Banyuwangi Cerdas yang membiayai kuliah sampai selesai plus uang saku.
Festival Anak Yatim 2019 ini juga dirangkai dengan aneka lomba literasi yang diikuti ratusan pelajar SD-SMP yatim se Kabupaten. Seperti lomba baca puisi, lomba pidato Bahasa Inggris, dan lomba menulis surat untuk Bupati Banyuwangi.
Salah satu anak yatim peserta lomba menulis surat untuk Bupati sekaligus pemenang juara pertama lomba tersebut adalah Tantri Vatikasari, siswa Kelas 9 SMPN 3 Banyuwangi. Tantri mengaku bersyukur bisa menang dan bangga bisa bertemu langsung dengan orang nomor satu di kabupaten ini.
"Alhamdulillah saya menang. Dalam lomba menulis surat pada Bupati saya menceritakan kehidupan saya dan cita-cita saya di masa depan," kata Tantri.
©2019 Merdeka.com
Tantri menuturkan, dalam suratnya dia menceritakan kisah hidupnya yang telah ditinggal oleh sang ayah sejak usia delapan bulan. Sejak itu, ia tinggal hanya berdua dengan ibunya di wilayah Kelurahan Temengungan Kota Banyuwangi. Hidup tanpa suami membuat sang ibu harus bekerja keras membiayai kehidupan mereka dengan berjualan nasi tempong. Sebagai anak yang berbakti, Tantri pun selalu membantu ibu berjualan setiap pulang sekolah.
"Alhamdulillah untuk biaya sekolah saya dapat bantuan berupa Kartu Indoonesia Pintar (KIP) dan Beasiswa Asuh Sebaya (SAS), sangat meringankan beban ibu dalam membiayai hidup kami," kata Tantri.
"Saya ingin sekolah sampai kuliah, tadi kata Pak Bupati bisa pake beasiswa Banyuwangi Cerdas. Supaya saya nantinya bisa kerja kantoran seperti orang-orang agar bisa bahagiakan ibu," pungkas Tantri dengan senyum terkembang.
(mdk/paw)