Bahas isu pertahanan, Menhan Vietnam temui Menko Polhukam Wiranto
Bahas isu pertahanan, Menhan Vietnam temui Menko Polhukam Wiranto. Menko Polhukam Wiranto mengatakan, kerjasama kedua negara tersebut memang sudah sering dilakukan. Kerjasama tersebut sering dilakukan oleh keduanya itu salah satunya di dalam bidang pertahanan.
Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Vietnam, dalam rangka implementasi dari adanya MoU setalah disepakati bersama. Pertemuan dua Menteri tersebut berlangsung tertutup dan dilakukan di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat.
Menko Polhukam Wiranto mengatakan, kerjasama kedua negara tersebut memang sudah sering dilakukan. Kerjasama tersebut sering dilakukan oleh keduanya itu salah satunya di dalam bidang pertahanan.
"Kami sudah sering kali di bidang pertahanan, apakah di bidang navy to navy, di bidang industri pertahanan, bahkan Presiden RI dan Sekjen Vietnam pun sudah bertemu di 2017, untuk membicarakan kerjasama yang lebih intens Indonesia dan Vietnam," kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (12/10).
Menurutnya, kerjasama yang dilakukan antara Indonesia dengan Vietnam itu, karena keduanya sama-sama mempunyai kepentingan yang serupa. Seperti kepentingan tentang keamanan wisata.
"Karena kita mempunyai kepentingan yang sama tentang keamanan kawasan, kita punya perbatasan kontingen juga, landasan kontingen sudah kita sepakati, tetapi zona ekonomi eksklusif memang belum tuntas," ujarnya.
Wiranto pun menyebut, jika kedua negara tersebut akan melakukan pertemuan lagi yang ke-sepuluh pada bulan November 2017. Pertemuan tersebut, nantinya untuk menyepakati salah satunya mengenai zona ekonomi ekslusif.
"Nanti pada November ini di Jakarta akan dilanjutkan pertemuan ke sepuluh untuk memastikan kembali, menyepakati mengenai zona ekonomi eksklusif, batasnya bagaimana, itu akan kita sepakati bersama," ucapnya.
Lebih lanjut, Wiranto menyampaikan, jika Vietnam juga ternyata mempunyai keinginan untuk melakukan peningkatan hubungan pertahanan secara bersama-sama.
"Tapi yang lain-lain tadi telah disampaikan bahwa ada keinginan Vietnam untuk terus meningkatkan hubungan pertahanan bersama terutama yang mengenai industri pertahanan juga, mereka juga berkeinginan melihat produksi Indonesia apa yang bisa dipakai oleh Vietnam," tandasnya.
Sekedar informasi, Pemerintah Indonesia melakukan penandatanganan nota kerjasama di beberapa sektoral dengan Vietnam. Penandatanganan itu, dilaksanakan saat kunjungan kerja General Secretary of the Party, Socialist Republic of Vietnam atau Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong ke Istana Presiden, Jakarta, Rabu (23/8) lalu.
Dalam penandatangan nota kerjasama tersebut, ada lima yang telah ditandatangani oleh kedua negara tersebut dengan masing-masing menteri yang terkait.
Pertama, kerja sama di bidang pendidikan. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilaksanakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi dan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Vietnam.
Kedua, kerja sama di bidang pembangunan pedesaan. Penandatanganan MoU dilaksanakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo dan Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam.
Ketiga, kerja sama di bidang pemanfaatan batu bara dan pemanfaatan gas di wilayah batas kontingen. Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan dengan Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam Tran Tuan Anh.
Keempat, kerja sama di bidang hukum. Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Menkumham Yasona Laoly dengan Menteri Kehakiman Vietnam Le Thanh Long.
Kelima, surat pernyataan bersama peningkatan keamanan laut. Penandatanganan surat pernyataan tersebut dilaksanakan oleh Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Arie Soedewo dengan Komandan Penjaga Pantai Vietnam Letnan Jenderal Nguyen Quongdan.
Baca juga:
Wiranto sebut aturan senjata perlu diubah agar tak ada kesimpangsiuran
Pemerintah buat tim kajian bahas perundangan senjata api
Gelar rakernas, MUI minta Menko Polhukam beri tausiah
Menko Polhukam umumkan Perppu pembubaran ormas antiPancasila
Golkar sarankan ada reshuffle di sektor Polhukam karena sering gaduh
Hari pertama SKD penerimaan CPNS periode II, 164 peserta Kemenkopolhukam tak hadir
Aturan saluran pengadaan senjata akan dibahas di ratas
-
Apa yang ditemukan di makam kuno di Meksiko? Penemuan ini memicu pertanyaan baru dan membuka jendela ke masa lalu yang terlupakan. Tiga Makam Kuno Berusia 2.500 Tahun Ditemukan di Gua Meksiko, Salah Satunya Jasad Bayi 1.
-
Apa yang ditemukan di Kota Makhunik? Makhunik memiliki tempat tinggal, bengkel kerja, dan pemakaman kuno.
-
Dimana lokasi penemuan makam kuno tersebut? Selama penggalian yang dipicu oleh kegiatan konstruksi yang akan dilakukan oleh produsen chip asal Amerika Serikat, Intel, arkeolog dari Kantor Negara untuk Manajemen Warisan dan Arkeologi Saxony-Anhalt (LDA) menemukan lanskap pemakaman yang signifikan yang berasal dari periode Neolitikum di Eulenberg dekat Magdeburg, Jerman.
-
Apa yang ditemukan di lokasi penemuan tengkorak? Sisa-sisa jasad orang Romawi yang berasal dari sebuah rumah sebelumnya ditemukan di lokasi tempat tengkorak itu.Dan sebuah gereja dengan biara dibangun di sana pada abad pertengahan, kata Venanzoni.
-
Di mana Kota Makhunik ditemukan? Kota Makhunik, yang dikenal sebagai Kota Para Dwarf atau Kota Manusia Kerdil adalah penemuan arkeologis yang mengesankan di Provinsi Kerman, Iran.
-
Apa bentuk Makam kuno yang ditemukan di Meksiko? Secara keseluruhan, belasan makam berbentuk kerucut terpotong telah tercatat, hal ini ditentukan oleh bentuk kerucut terbalik yang terpotong pada suatu titik, sehingga dikenal sebagai makam botol atau lonceng.