Bahaya Rokok Tembakau atau Elektrik?
Industri vape di tanah air juga memiliki prospek dan kontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja.
Tren rokok elektrik belakangan masih populer di kalangan lapisan masyarakat. Dengan intervensi pengurangan dampak buruk tembakau yang kerap digaungkan untuk kampanye berhenti merokok.
Hal ini tercermin dari tren pemakaian produk tembakau alternatif seperti vape, tembakau yang dipanaskan (HTP), dan snus yang semakin meningkat dan menarik perhatian pemerintah di berbagai belahan dunia.
-
Siapa saja yang terdampak oleh bahaya rokok elektrik? Penggunaan rokok elektrik terus meningkat di berbagai belahan dunia, menciptakan tantangan baru dalam kebijakan kesehatan masyarakat dan regulasi tembakau. Sementara para pendukung rokok elektrik menganggapnya sebagai alat bantu untuk menghentikan kebiasaan merokok konvensional, kritikus khawatir bahwa popularitas rokok elektrik dapat memperkenalkan generasi baru pada nikotin dan bahaya kesehatan yang terkait dengannya.
-
Bagaimana cara rokok elektrik bekerja? Rokok elektrik bekerja dengan cara memanaskan cairan yang mengandung nikotin, flavoring, dan bahan kimia lainnya menggunakan baterai. Proses pemanasan ini menghasilkan aerosol yang kemudian dihirup oleh pengguna, mirip dengan cara merokok rokok konvensional namun tanpa menghasilkan asap yang dihasilkan dari pembakaran tembakau. Dengan demikian, rokok elektrik tidak hanya menciptakan pengalaman merokok yang lebih bersih secara visual, tetapi juga mengurangi paparan terhadap zat-zat kimia yang ditemukan dalam asap rokok konvensional.
-
Bagaimana semangka membantu menjaga keseimbangan elektrolit? Buah ini mengandung banyak elektrolit seperti kalium dan magnesium. Keduanya mampu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Keseimbangan elektrolit yang baik dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mencegah kelainan irama jantung.
-
Dimana bahaya rokok elektrik paling banyak ditemukan? Penggunaan rokok elektrik terus meningkat di berbagai belahan dunia, menciptakan tantangan baru dalam kebijakan kesehatan masyarakat dan regulasi tembakau.
-
Bagaimana selaput dara bisa robek? Di mana selaput dara dapat robek atau terkoyak dalam berbagai situasi. Termasuk aktivitas fisik atau ketika berhubungan seksama.
-
Apa saja bahaya rokok elektrik terhadap kesehatan tubuh? Berikut ini adalah beberapa bahaya rokok elektrik bagi kesehatan tubuh: 1. Paparan Nikotin 2. Penyakit Paru Obstruktif Kronis 3. Risiko Kesalahan Penggunaan 4. Terserang Popcorn Lung 5. Pneumonia Lipoid 7. Pengaruhi Kondisi Gigi dan Gusi 8. Dampak Jangka Panjang yang Belum Diketahui
Belakangan muncul perdebatan mengenai efisiensi rasa likuid (flavour) dalam menurunkan angka prevalensi merokok.
Ketua Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Aryo Andrianto mengatakan fenomena penggunaan produk tembakau alternatif seperti vape kian populer karena masyarakat semakin mendapatkan ilmu tentang kelebihan rendah risiko kesehatan yang ada.
Industri vape di tanah air juga memiliki prospek dan kontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja.
"Saat ini industri vape mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 80-100.000 tenaga kerja. Kami meyakini vape akan terus berkembang selama 10 tahun ke depan, inovasi-inovasi akan terus berjalan dan pelaku usaha pun akan bertumbuh," kata Aryo dalam keterangannya, Jumat (24/6).
Lebih lanjut, Ketua Asosiasi Vapers Indonesia (AVI), Johan Sumantri mengaku industri yang berkembang ini membutuhkan penelitian yang lebih banyak untuk mendukung pemahaman publik serta formulasi kebijakan yang lebih akurat.
Johan berharap untuk menyamakan komitmen komunitas, industri, dan pemerintah dari sisi sistem dan regulasi. Ia menyebut sinkronisasi misi menjadi awalan yang penting dalam mencapai tujuan bersama.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menekankan bahwa pemahaman terkait rokok konvensional lebih bahaya dari elektrik kurang tepat.
Rokok elektrik sama bahayanya dengan rokok konvensional. Kandungan yang terdapat dalam rokok elektrik antara lain nikotin, zat kimia, serta perasa/flavour yang bersifat toxic/racun.
Jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, zat-zat ini bisa menyebabkan masalah kesehatan serius di masa depan seperti penyakit kardiovaskular, kanker, paru-paru, tuberkulosis, dan lainnya.
"Merokok elektrik itu sama bahayanya dengan merokok konvensional. Tidak ada bedanya risiko merokok konvensional dan elektrik, dua-duanya sama bahayanya baik itu sekarang dari segi sosial ekonomi maupun untuk masa depan masalah penyakit yang mungkin timbul dari aktivitas merokok elektrik," kata Dante dikutip dari siaran pers.
Menurut Dante, konsumsi rokok elektrik di kalangan remaja turut berdampak pada tingginya prevalensi perokok elektrik di Indonesia. Dari hasil survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2021 menunjukkan prevalensi perokok elektrik naik dari 0,3 persen (2011) menjadi 3 persen (2021). Kemudian, prevalensi perokok remaja usia 13-15 tahun juga meningkat sebesar 19,2 persen.
Baca juga:
Turunkan Jumlah Perokok, Pemerintah Diminta Keluarkan Regulasi Tembakau Alternatif
5 Jenis Kawat Vape Terbaik beserta Kelebihan dan Kelemahannya
Jenis-Jenis Vape dan Harganya, Dijamin Berkualitas
Wamenkes: Rokok Elektrik dan Konvensional Sama Bahayanya
Tekan Perokok Anak di Indonesia, Ini Solusi untuk Pemerintah
Sederet Permintaan Produsen soal Penetapan Cukai Rokok Elektrik