Bak di Film, Bayi Tertukar di Bogor Usai Dilahirkan di Rumah Sakit
Sang ibu sempat curiga dengan perbedaan rambut anak diberi ASI dengan dibawa pulang.
Bayi itu dilahirkan di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor
Bak di Film, Bayi Tertukar di Bogor Usai Dilahirkan di Rumah Sakit
Pasangan suami istri, Siti Mauliah (37) dan Muhamad Tabrani (52), kebingungan menunggu kejelasan mengenai bayinya yang sempat tertukar usai dilahirkan di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, sekitar tahun lalu.
Siti Mauliah melahirkan dengan operasi caesar pada 18 Juli 2022.
- Tragis, Bapak Sekuat Tenaga Menolong tapi Gagal Berujung Anak Tewas Diterkam Buaya
- Mantan Bintang Film Ini Pilih Tinggal Sendiri di Gubuk Kecil Tengah Hutan, Ini Kisah di Baliknya
- Heboh Film Kasus Kopi Sianida, Ini yang Harus Dilakukan Saat Terkena Racun Sianida
- Babak Baru Kasus Bayi Tertukar di Bogor: Orang Tua Bersedia Tes DNA
"Saya sempat berikan ASI seharian dan benar lihat anak saya, tapi besoknya berubah jadi yang lain dengan perbedaan rambut lebat," kata Siti, yang merupakan warga Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Kecurigaan Orang Tua
Menurut dia, secara prosedur bayi yang baru lahir berada di ruangan khusus satu hari semalam, baru besok paginya dikasih ke orang tua. Kecurigaan Siti menguat setelah perawat rumah sakit tempat melahirkan menyambangi rumahnya. "Saya sudah mulai curiga ada perawat ke rumah, menanyakan gelang bayi dengan alasannya buat kunjungan pihak Jhonson," ujar Siti.
Siti menegaskan sebenarnya sejak awal pihak rumah sakit bisa memberikan keterangan perihal kejadian tersebut, tapi tidak ada informasi apapun.
Rumah Sakit Tidak Jujur
"Kenapa tidak terus terang kalau ada kesalahan prosedur, dan mereka tidak jujur sejak awal. Baru diketahui sesudah kami pulang," kata Siti.
Penjelasan Rumah Sakit
Sementara itu, Komisaris Utama PT Pelita Medika Sentosa sekaligus owner RS Sentosa, Frits M. Rumintjap mengungkapkan masih mengecek kabar bayi tertukar tersebut. Sebab kejadiannya sudah satu tahun lalu.
"Kami belum dalami, karena kejadian ini sudah satu tahun lebih," tutur dia.
Pertemuan Kedua Orang Tua Buntu
Selain itu, dia menambahkan pihak rumah sakit pernah dapat laporan terkait dugaan bayi tertukar itu dan langsung difasilitasi, namun di tengah jalan mengalami kebuntuan karena dua keluarga tidak saling kondusif. "Dan kami belum tahu sejauh mana kelanjutannya, sepertinya kalau yang satu sudah (tes DNA) tapi saya kurang tahu dan belum persisnya, nanti akan ditanyakan langsung ke manajemen," kata dia.
Tes DNA
Kuasa hukum pasien A, Rusdy ridho dari law firm SIMA Lawyers mengaku sudah mengadakan audiensi dengan pihak rumah sakit dan bertemu bersama direktur, sampai meminta tes DNA terhadap anak pasien A, dan rumah sakit memberikan jawaban untuk test DNA di jakarta. "Selang 10 hari kemudian dan dikumpulkan dua keluarga, dan hasil tes DNA bahwa sampel A dan B negatif atau bukan anak biologis dari pasien A (Siti)," ujar Rusdy.
Orang Tua Lapor Polisi
Kemudian sebagai kuasa hukum mencoba meminta pertanggungjawaban ke rumah sakit setempat dan mencari anak sesungguhnya. "Terduga dari rumah sakit tertukar kepada gelang ada di pasien B, tapi pasien B tidak ingin melakukan tes DNA akhirnya kami sebagai kuasa mengambil langkah hukum membuat aduan ke unit PPA polres Bogor," tutupnya.