Bali Buka Pintu bagi Turis Asing, 35 Hotel Siap Jadi Lokasi Karantina
Pariwisata Bali kembali dibuka bagi turis asing dan akan ditandai dengan dimulainya penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 14 Oktober 2021. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) pun menyiapkan puluhan hotel untuk menjadi lokasi karantina wisatawan mancanegara (wisman) yang datang.
Pariwisata Bali kembali dibuka bagi turis asing dan akan ditandai dengan dimulainya penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 14 Oktober 2021. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) pun menyiapkan puluhan hotel untuk menjadi lokasi karantina wisatawan mancanegara (wisman) yang datang.
"Ada 35 hotel baru tahap pertama. Tapi menyusul lagi 62 hotel. Jadi, nanti akan bertahap, tahap pertama 35, tahap kedua lagi 62 hotel yang nanti akan diverifikasi segera, tergantung kebutuhan," kata selaku Wakil Ketua Bidang Budaya, Lingkungan dan Humas Badan Pengurus Daerah (BPD) PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya di Denpasar, Rabu (6/10).
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Apa yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Bali? Keindahan alamnya yang memesona, budayanya yang kaya, serta keramahan penduduknya menjadikan Bali sebagai tujuan wisata yang tak pernah kehilangan daya tarik.
-
Kapan pungutan wisatawan asing di Bali akan dimulai? Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Apa tujuan utama dari program Pungutan Wisatawan Asing di Bali? “Pungutan ini adalah untuk perlindungan kebudayaan dan lingkungan alam Bali ini,” katanya mengenai program yang akan mulai diberlakukan pada 14 Februari 2024 itu.
Ia menegaskan, intinya hotel di Bali sudah siap untuk menjadi lokasi karantina wisman. Bahkan, menurutnya, banyak hotel yang berlomba-lomba untuk jadi hotel karantina.
"Tapi, ada konsekuensinya, kalau hotel karantina untuk wisman, tidak boleh dicampur dengan domestik, dan di samping itu tidak bisa menerima tamu di luar karantina, karena kita jangan campur, nanti kalau terjadi apa-apa sulit untuk memonitor," jelasnya.
"Dan mereka juga harus mengeluarkan paket untuk karantina, entah 8 hari sementara ini. Tapi, kita harapkan sesingkat mungkin, 3 hari, maksimal 5 harilah. Jangan terlalu lama," imbuhnya.
Menurutnya, bila wisman terlalu lama di hotel, waktunya akan habis, padahal niatnya untuk liburan. Itu akan memengaruhi animo wisman berkunjung ke Bali.
"Karena terlalu lama mereka habis di hotel saja. Jadi,animo tamu untuk datang akan berkurang, karena kita bersaing dengan negara lain seperti Turki, Dubai, UEA, dan mereka bahkan tidak karantina. Jadi, sebelum mereka berangkat hasil PCR negatif, ketika tiba di negara Turki atau Dubai negatif, mereka langsung melakukan perjalanan di kota itu," jelasnya.
Ia menyebutkan, untuk hotel yang disiapkan untuk menjadi lokasi karantina wisman bervariasi, dari bintang 5 hingga bintang 3. Tarif untuk 8 hari berkisar dari Rp10 juta hingga Rp25 juta.
"Ada bintang 4 dan bintang 5, nanti kita bintang 3 pun tidak ada masalah. Kan, ini harus ada pilihan dari tamu-tamu, tidak boleh monopoli, ini bisnis. Jadi, kalau fokus di beberapa hotel kan ada kecenderungan kecemburuan sosial, jangan sampai terjadi itu," ujarnya.
"Saya prediksi misalnya hotel bintang 3 bisa sampai Rp10 juta, bintang 4 sampai Rp15 juta dan bintang 5 bisa sampai Rp20 juta hingga Rp25 juta untuk 8 hari. Itu termasuk breakfast, launch, dinner, dan laundry. Itu kan paketnya harus lengkap, bila perlu termasuk PCR," ujar Suryawijaya.
Baca juga:
Erick Thohir Harap KEK Kesehatan di Sanur Bisa Bangkitkan Pariwisata Bali
Aturan Ganjil Genap di Lokasi Wisata Bali Dicabut
Pengelola Wisata Bali Nilai Karantina 8 Hari Bagi Wisman Memberatkan, Cukup 3 Hari
Erick Thohir: Kementerian BUMN Dukung Kebangkitan Pariwisata Bali
CEK FAKTA: Hoaks, Video Sebut Tempat Wisata Baru di Singkawang