Bandara Soedirman Purbalingga ditargetkan beroperasi akhir 2018
Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS) Purbalingga ditargetkan beroperasi paling lambat akhir tahun 2018. PT Angkasa Pura II akan menjadi pengelola bandara dan telah menyiapkan dana sebesar Rp 350 miliar untuk membangun prasarana pendukung.
Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS) Purbalingga ditargetkan beroperasi paling lambat akhir tahun 2018. PT Angkasa Pura II akan menjadi pengelola bandara dan telah menyiapkan dana sebesar Rp 350 miliar untuk membangun prasarana pendukung.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku optimis selesai pembangunan, dan mulai dioperasikannya BJBS pada akhir tahun 2018. Target awal pembangunan mulai dari panjang landasan yang dibangun sepanjang 1.600 meter dengan lebar 30 meter. Ultimate panjang landasan nantinya sepanjang 2.000 atau 2.400 meter. Juga ada bangunan terminal seluas 3.000 meter persegi yang cukup untuk menampung 500.000 orang per tahun.
"Dengan dibangunnya Bandara Soedirman akan mempersingkat waktu tempuh. Biasanya ke Yogyakarta atau Semarang ditempuh lebih dari 4 jam, maka bisa ditempuh lebih singkat, kurang dari 2 jam, termasuk yang dari Cilacap," kata Menhub saat melakukan kunjungan ke Bandara Jenderal Besar Soedirman, Minggu (6/8).
Menhub memperkirakan pembangunan Bandara Soedirman akan memacu pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan sektor pariwisata di wilayah Jawa Tengah Bagian Selatan.
Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin akan menyelesaian review Detail Enginering Desaign (DED) paling lama dua bulan. Ground breaking bisa dilaksanakan pada sekitar Oktober-November 2017. Pihak AP II akan menambah panjang lintasan dan pembangunan terminal.
"AP II akan menyiapkan dana Rp 350 miliar untuk runway, taxiway dan fasilitas lain. Untuk maskapai nanti terbuka bagi siapa saja, bisa Garuda, Lion dan maskapai nasional lainnya," kata Muhammad Awaludin.
Bupati Purbalingga Tasdi mengatakan rintisan pengembangan Bandara Wirasaba menjadi bandara komersial dilakukan sejak tahun 2006 silam. Pengembangan landasan ini juga didukung oleh tujuh Bupati di sekitar wilayah Purbalingga. Pemkab Purbalingga setidaknya telah melakukan 12 kali audiensi dengan Kemenhub untuk mematangkan realisasi bandara komersial Wirasaba.
"Khusus untuk Purbalingga sendiri akan semakin memperkuat pergerakan investasi dan pariwisata. Di Purbalingga setidaknya ada 28 investor asing asal Korea, dan keberadaan bandara tentunya akan sangat mendukung investasi," kata Tasdi.
Pemkab Purbalingga sendiri telah menyiapkan dana Rp 30 miliar untuk pembebasan lahan guna perluasan landasan pacu bandara. Selain itu juga membangun infrastruktur pendukung seperti pembangunan jembatan Linggamas yang mempersingkat jarak dari Purwokerto ke Bandara Wirasaba, pelebaran jalan akses menuju bandara.