Bandung ramai begal, Emil tambah CCTV di kawasan rawan kejahatan
Bandung ramai begal, Emil tambah CCTV di kawasan rawan kejahatan. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menilai keamanan itu tupoksinya kepolisian. Setiap ada kasus, Emil biasa dia disapa menyampaikan dan berkoordinasi dengan polisi.
Aksi begal kembali membuat resah warga Bandung. Dalam kurun waktu satu bulan, dua mahasiswa ITB menjadi korban kejahatan jalanan.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menilai keamanan itu tupoksinya kepolisian. Setiap ada kasus, Emil biasa dia disapa menyampaikan dan berkoordinasi dengan polisi.
"Kapolrestabes akan menambah pos keamanan tambahan, meminta CCTV sudah ada di sana tapi belum canggih," kata pria yang akrab disapa Emil ini, di Bandung, Senin (4/11).
Lantas, Pemkot Bandung pun akan memperbanyak CCTV di kawasan tersebut. Hal ini sesuai dengan permintaan pihak kepolisian agar dapat melakukan pemantauan di kedua wilayah tersebut.
"Nah sekarang belanja CCTV-nya yang memang rutin dilakukan Pemkot Bandung dan jumlahnya menyesuaikan APBD. Sebagian akan oleh Kepolisian penempatannya. Polisi memohon agar pemasangannya banyak ditempatkan di Tamansari dan Dago. Ya sudah kita geser ke sana," katanya.
Lebih lanjut Emil mengatakan, pada tahun ini Pemkot Bandung menganggarkan untuk membeli 100 unit CCTV. Semua CCTV tersebut telah terkoneksi ke Bandung Command Center yang ada di Balai Kota Bandung.
"Itu adalah koordinasi penempatan pos dan CCTV atas permohonan kepolisian. Tahun ini belanja sekitar 100 bisa dipantau di command center," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Rifqi Zaidan (20) mahasiswa jurusan teknik Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi korban pembegalan, pada Minggu (6/11). Rifqi dibacok di bagian kepala dan lututnya saat melintas mengendarai motor di Jalan Tamansari. Pelaku merampas motor korban.
Oktober lalu kejadian serupa juga menimpa mahasiswa di kampus yang sama. Rizal Azis Muhammad dibegal orang tak dikenal. Beruntungnya nyawanya selamat meski sabetan benda tajam sempat melukai tubuhnya.