CCTV Rekam Detik-Detik Brigadir RA Turunkan Penumpang Sebelum Bunuh Diri, Begini Hasil Pemeriksaan Polisi di TKP
Dugaan bunuh diri itu setelah serangkaian penyelidikan dilakukan Polres Metro Jakarta Pusat.
Dugaan bunuh diri itu setelah serangkaian penyelidikan dilakukan Polres Metro Jakarta Pusat.
CCTV Rekam Detik-Detik Brigadir RA Turunkan Penumpang Sebelum Bunuh Diri, Begini Hasil Pemeriksaan Polisi di TKP
Detik-detik dugaan bunuh diri Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) dalam mobil Toyota Alphard, kawasan Mampang, Jakarta Selatan (Jaksel) akhirnya terungkap. Dugaan bunuh diri itu setelah serangkaian penyelidikan dilakukan Polres Metro Jakarta Pusat.
Dugaan bunuh diri semula berawal dari rekaman CCTV menampilkan mobil Toyota Alphard di area rumah seorang pengusaha bernama Indra Pratama, di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4) lalu.
Mobil itu kemudian masuk dan menurunkan sejumlah penumpang. Terlihat seorang anak kecil dan dua wanita turun dari mobil mewah tersebut untuk memasuki rumah.
"Mobil datang tepat di depan rumah untuk menurunkan penumpang. Bisa dilihat para penumpang turun, ini bocah, lalu pegawainya, ibu, sama pembantunya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat jumpa pers di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (29/4).
Setelah itu, mobil Alphard dikendarai Brigadir RAT sempat terdiam sekira satu menit. Selanjutnya terdengar suara letusan tembakan dan mobil menabrak mobil lain di depannya.
"Dipastikan tinggal sendiri si korban dalam mobil. Mobil sempat berhenti selama satu menit. Itu terdengar letusan, lalu mobil menabrak," kata Bintoro.
Kamera pengawas merekam seseorang yang sempat melihat ke arah mobil. Lalu terlihat panik, setelah melihat jasad Brigadir RAT yang berdarah di dalam mobil sampai akhirnya kondisi di TKP menjadi ramai.
Tak Ada Orang Lain
Dari hasil CCTV itu polisi menyimpulkan tidak ditemukan orang lain selain Brigadir RAT di dalam mobil Toyota Alphard tersebut. Terlebih dalam rekaman CCTV nampak kaca mobil yang tertutup semuanya.
"Menganalisa terhadap barang bukti berupa DVR yang berisi rekaman video CCTV di TKP. Dengan hasil tidak ada orang lain yang berada di TKP," kata Bintoro.
Temuan itu juga sejalan dengan dari hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik yang melakukan sejumlah pemeriksaan epitel atau jaringan tubuh mulai dari pintu, tombol jenderal, tombol engine start, kursi hingga stir mobil tersebut.
Termasuk dengan temuan dari Gun Shot Residue (GSR) atau jelaga hanya pada telapak tangan kanan korban. Namun tidak ditemukan GSR lain di tempat atau titik lain.
"Jadi dengan demikian kami tidak menemukan pada senjata api maupun pada selongsong peluru yang menjadi barang bukti juga di bagian mobil dekat sopir itu tidak ada profil DNA orang lain,” ucap Bintoro.
Dengan temuan dan bukti analisa yang didapat, polisi menyimpulkan dalam kasus ini tidak ada tindak pidana. Sebab dari semua alat bukti yang ditemukan semua mengarah kematian Brigadir RAT diyakini akibat bunuh diri.
“Memang kami sudah simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai,” ujar Bintoro.