Bangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang
Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang. Tidak ada korban jiwa karena peristiwa ini terjadi di masa siswa libur.
- Kawasan Hutan Jati Terpencil di Semarang Ini Dulunya Tempat Pembantaian Anggota PKI, Cerita Saksi Hidup Bikin Merinding
- Dampak Gempa 4,9 Magnitudo di Kabupaten Bandung, Rumah Warga sampai Sekolah Hancur
- Kondisi Sekolah MAN di Desa Munjungan Trenggalek Usai Banjir Menerjang, Dipenuhi Lumpur Tebal
- Kabupaten Bandung dan Sumedang Diterjang Puting Beliung, Sejumlah Bangunan Rusak dan Warga Terluka
Bangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang
Berdasarkan pantauan di lokasi, kondisi 3 ruangan kelas sangat mengenaskan. Satu ruangan kelas bahkan ambruk rata dengan tanah. Dua lainnya mengalami kerusakan yakni atap dan plafon jebol akibat disapu hujan angin pada Senin (25/12) sore.
"Jadi kemarin bersamaan ada hujan lebat disertai angin, bangunan ini ambruk. Alhamdulillahnya sekolah sedang libur, kalau masuk nggak tahu lagi dampaknya,” kata Heriyanto, anggota Komite SDN 1 Pandansari pada Rabu (27/12).
Kondisi ketiga ruangan itu sebelumnya memang sangat memprihatinkan. Sudah kurang lebih 5 tahun, kondisi atap yang hampir roboh itu digunakan untuk proses belajar mengajar.
Ia mengatakan pihak sekolah sebelumnya telah mengajukan perbaikan ke pemerintah pusat, namun belum ada tindak lanjut dari Kemendikbud Ristek (Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi).
"Sebenarnya kondisi bangunan ini rusak sejak lama. Sudah diajukan sejak tahun 2020 untuk perbaikan tapi belum ada tindak lanjut," jelasnya.
Karena itu, ketika masuk kegiatan belajar mengajar pada tanggal 2 Januari 2024 mendatang pihak sekolah akan mengalihkan siswa ke ruangan lain.
"Jadi sementara, siswa nanti akan dialihkan ke ruangan perpus dan bergantian untuk belajarnya," katanya.
Heriyanto berharap pemerintah bisa memberi perhatian dengan segera melakukan renovasi agar tidak menganggu proses kegiatan belajar mengajar para siswa.
"Ya mudah-mudahan ini bisa segera direnovasi," tutupnya.