Banjir Bandang Terjang OKU, 140 Rumah Terendam dan 2 Jembatan Putus
Sebanyak 140 rumah di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, terdampak banjir bandang yang melanda kawasan itu pada Minggu (17/10) malam. Dua jembatan dilaporkan putus terseret arus sungai, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Sebanyak 140 rumah di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, terdampak banjir bandang yang melanda kawasan itu pada Minggu (17/10) malam. Dua jembatan dilaporkan putus terseret arus sungai, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Rumah yang terdampak banjir berada di tiga desa di Kecamatan Muara Jaya, yakni Desa Tupak, Drsa Muara Saeh, dan Desa Lontar. Beberapa desa di Kecamatan Semidang Aji dan Kecamatan Pengandonan dikabarkan turut terdampak namun datanya belum dilaporkan.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Apa itu Bingka khas Banjar? Kue tersebut disebut dengan Bingka yang secara kasat mata mirip seperti kue lumpur.
-
Bagaimana cara mencegah banjir bandang? Untuk mengurangi risiko banjir bandang, langkah-langkah dapat diambil seperti membangun tanggul atau bendungan untuk menahan air, membuat daerah resapan air agar tanah dapat menyerap air dengan baik, dan juga membuat saluran air yang baik untuk mengalirkan air dengan lancar dan mencegah banjir.
-
Siapa yang terkena dampak banjir bandang? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Banjir terjadi menyusul hujan deras yang menyebabkan Sungai Ogan meluap, Minggu (17/10) malam. Air masuk ke pemukiman dengan ketinggian 50-150 sentimeter.
Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengungkapkan, banjir juga menyebabkan dua jembatan gantung yang terbuat dari kayu sepanjang 15 meter hilang terseret air. Air turut meredam balai desa, masjid, sekolah, dan jalan umum.
"Dari laporan yang masuk, banjir bandang tadi malam menyebabkan 140 rumah terendam, dua jembatan gantung putus, dan merendam fasilitas umum," ungkap Ansori, Senin (18/10).
Dari 520 jiwa yang terdampak, 110 jiwa di antaranya harus mengungsi. Air berangsur surut, namun hujan masih mengguyur dengan intensitas sedang.
"Banjir bandang tadi malam tidak menyebabkan korban jiwa," kata dia.
Warga setempat diimbau waspada karena potensi hujan lebat masih bakal terjadi hingga beberapa hari ke depan berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Upaya mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat harus segera dilakukan untuk mengantisipasi bencana serupa berulang.
"Semua tim sudah di lapangan untuk menangani bencana ini dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada," pungkasnya.
Baca juga:
32 Ruas Jalan di Samarinda Dilanda Banjir, Akses Masuk Bandara Terendam
140 Rumah Terendam Banjir di Ogan Komering Ulu
Palembang Butuh 120 Kolam Retensi untuk Antisipasi Banjir
Pembuatan Sumur Resapan di Jakarta Baru 6.233 titik
120 Rumah Terdampak Banjir di Kota Padang Panjang Sumbar
8.945 Petugas Dinas LH DKI Tangani Sampah Musim Hujan