Bantu Keluarga ODP dan PDP, Pemkab Banyuwangi Kolaborasikan Lembaga Zakat
Dalam kesempatan itu, Anas juga berterima kasih kepada seluruh ormas yang telah melakukan aksi nyata membantu masyarakat, seperti penyemprotan disinfektan di tempat ibadah, fasilitas publik, dan lembaga pendidikan.
Pemkab Banyuwangi mengolaborasikan sejumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ) untuk memperkuat program jaringan pengaman sosial bagi masyarakat terdampak penyebaran virus Corona (Covid-19). Senin (30/3/2020), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melakukan rapat virtual dengan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banyuwangi Samsudin Adlawi, Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqah Nahdlatul Ulama (Lazis NU) Imron Rosyadi, dan Ketua Lazis Muhammadiyah Sohibul Burhan.
"Mari bergotong royong semuanya untuk bisa keluar dari situasi sulit ini," terang Bupati Anas.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
Salah satu yang dapat disinergikan, imbuh Anas, adalah penyaluran bantuan bagi warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan keluarga Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Mereka harus menjalani karantina sehingga tidak bisa mencari nafkah. Hal ini juga perlu penangan khusus untuk memenuhi kebutuhan konsumsi hariannya. Lebih-lebih jika yang terdampak adalah kepala keluarga.
"Pemerintah daerah bergerak, Baznas bergerak, Lazis NU bergerak, dan Lazis Muhammadiyah bergerak. Ini akan sangat membantu masyarakat. Jadi kebutuhan keluarga ODP dan PDP akan dibantu," kata Anas.
Selain ODP dan PDP, jaring pengaman juga ditujukan untuk warga berpenghasilan harian yang terpaksa tak bekerja karena penerapan protokol kesehatan Covid-19. Seperti halnya pengemudi becak yang tak lagi antar jemput anak sekolah atau pedagang kecil yang biasa mangkal di sekolah yang pendapatannya hilang karena pelajar belajar di rumah.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melakukan rapat virtual dengan Baznas dan Lazis NU ©2020 Merdeka.com
"Beberapa bulan ke depan, warga akan sangat kesulitan. Sekarang terus kita data bareng-bareng dengan baik penerima sasarannya, agar setiap aktivitas penyaluran bantuannya tidak tumpang tindih," ungkap Anas.
Dalam kesempatan itu, Anas juga berterima kasih kepada seluruh ormas yang telah melakukan aksi nyata membantu masyarakat, seperti penyemprotan disinfektan di tempat ibadah, fasilitas publik, dan lembaga pendidikan.
"Baznas, Lazis NU, Lazis Muhammadiyah telah bergerak. Demikian pula ormas lainnya. Bahkan ada program pembagian sembako dalam program Tiada Hari Tanpa Memberi (Daharpari) yang dilakukan berbasis unit pengumpul zakat di masing-masing kecamatan se Banyuwangi. Terima kasih semuanya," ujarnya.
(mdk/hhw)