Terketuk Usai Banyak Anggota Keluarga yang Wafat, Pria di Banyuwangi Nekat Ubah Kolam Ikan Jadi Masjid Megah Bawah Tanah
Pembangunan masjid ini bertujuan untuk mengingat kematian, usai banyak anggota keluarganya yang wafat.
Pembangunan masjid ini bertujuan untuk mengingat kematian, usai banyak anggota keluarganya yang wafat.
Terketuk Usai Banyak Anggota Keluarga yang Wafat, Pria di Banyuwangi Nekat Ubah Kolam Ikan Jadi Masjid Megah Bawah Tanah
Sekilas, bangunan masjid Sidrotul Muntaha di Kabupaten Banyuwangi ini tak tampak seperti masjid pada umumnya. Tidak ada kubah di bagian atas bangunan. Bahkan bangunan yang tampak hanya berupa pintu masuk lorong.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Bagaimana kondisi masjid yang terendam? Saat itu, posisi masjid tersebut tepat di sebelah air waduk yang sedang surut. Bangunan masjid tampak masih kokoh berdiri. Namun karena sudah lama terendam, kondisinya sungguh memprihatinkan. Genteng-genteng terkelupas. Lantai masjid dipenuhi lumpur.
-
Mengapa masjid terendam di Waduk Pidekso? Namun sama halnya dengan pembangunan waduk-waduk lain di Pulau Jawa, pembangunan Waduk Pidekso harus menenggelamkan pemukiman penduduk. Bahkan ada sebuah masjid yang ikut terendam sebagai dampak dari pembangunan masjid tersebut.
-
Siapa yang membangun Masjid Agung Bangkalan? Masjid ini merupakan masjid ‘rakyat’ pertama yangdidirikan seorang sultan keraton, yakni R. Abdul Kadirun atau Raden TumenggungMangkudiningrat yang dikenal sebagai Sultan Bangkalan II.
-
Siapa pemilik makam? Melihat sifat benda-benda yang ditemukan itu, para arkeolog yakin barang-barang ini milik keluarga kelas atas.
-
Dimana letak rumah ibadah 6 agama di Banyuwangi? Mengutip pariwisatabanyuwangi.com, rumah ibadah enam agama ini terletak berdekatan di tengah-tengah hutan pinus.
Dulunya Kolam Ikan
Pendirian masjid ini dilatarbekalangi oleh kisah personal Muhammad Ali Purwanto, warga Kabupaten Banyuwangi. Ali membangun masjid dan memilih arsitektur bawah tanah setelah mendapatkan musibah banyak anggota keluarganya wafat.
Musibah tersebut menginspirasi keluarga besar Ali untuk gotong-royong mendirikan masjid.
"Keluarga besar Ali terketuk bahwa manusia hidup akan kembali ke dalam tanah," ujar Ketua Takmir Masjid Sidratul Muntaha, Muhammad Taufan, Rabu (20/3/2024).
Dulunya, lahan yang menjadi lokasi berdirinya masjid ini merupakan kubangan kolam ikan. Pada tahun 2018, pembangunan masjid dimulai dan baru selesai saat Ramadan 2021 silam.
Bangunan Masjid Sidratul Muntaha berdiri di atas lahan seluas 1.000 meter persegi dan terletak 5 meter di bawah tanah. Kini, masjid dengan nuansa warna merah ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga banyak dikunjungi wisatawan.
Tanpa Arsitek
Pembangunan masjid ini tidak menggunakan arsitek khusus. Keluarga Muhammad Ali Purwanto merancang dan membangun masjid ini secara gotong-royong dengan bantuan tukang-tukang lokal.
Masjid Bawah Tanah BanyuwangiPotret Masjid
Masjid ini memiliki lahan parkir luas yang dikelilingi areal persawahan. Di dalam masjid juga terdapat air barokah atau air doa konon punya dampak bagi kesehatan manusia.
Mengutip YouTube rudi ale, salah satu kegiatan rutin di masjid ini adalah Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ).