Hutan di Banyuwangi Ini Jadi Rumah Ibadah 6 Agama Berbeda, Bikin Hati Adem Ayem
Bikin terasa lebih dekat dengan Tuhan dan alam semesta
Bikin terasa lebih dekat dengan Tuhan dan alam semesta.
Hutan di Banyuwangi Ini Jadi Rumah Ibadah 6 Agama Berbeda, Bikin Hati Adem Ayem
Hutan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ini tidak seperti hutan biasa. Di sini, pengunjung akan merasakan aura religius yang kental. Mengutip unggahan TikTok @budalrek, di tengah pepohonan menjulang tinggi, berdiri enam rumah ibadah bagi agama berbeda.
(Foto: Google Maps Primahapsari Amalia)
-
Dimana harmoni budaya dan agama di Banyuwangi? Di antaranya dari tokoh dan akademisi nasional dalam rangkaian kegiatan Ngaji Manuskrip Kuno Nusantara (Ngariksa) di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Jumat (22/9).
-
Bagaimana Banyuwangi harmoniskan budaya dan agama? 'Saya kira ini adalah bentuk moderasi beragama yang telah terejawantah dengan baik. Tentu saja, ini berkat kesadaran kolektif masyarakatnya sekaligus adanya orkestrasi yang baik dari pemerintah daerahnya,' imbuhnya.
-
Kenapa harmoni budaya dan agama di Banyuwangi penting? 'Nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang di banyak tempat kerap kali mengalami ketegangan yang berkepanjangan, justru di Banyuwangi mampu didialogkan dan diharmonikan dengan baik,' ungkap Penasehat Ngariksa Lukman Hakim Syaifuddin.
-
Apa yang ada di dalam masjid di Banyuwangi? Di dalam masjid juga terdapat air barokah atau air doa konon punya dampak bagi kesehatan manusia.
-
Dimana letak masjid di Banyuwangi? Bangunan Masjid Sidratul Muntaha berdiri di atas lahan seluas 1.000 meter persegi dan terletak 5 meter di bawah tanah.
-
Apa yang diharmoniskan di Banyuwangi? 'Nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang di banyak tempat kerap kali mengalami ketegangan yang berkepanjangan, justru di Banyuwangi mampu didialogkan dan diharmonikan dengan baik,' ungkap Penasehat Ngariksa Lukman Hakim Syaifuddin.
Wisata Religi
Dulu kawasan wisata religi ini dikenal dengan sebutan Pura dan Petirtaan Antaboga. Kini, pihak pengelola memberi nama wisata ini Sumber Beji Antaboga. Penamaan ini berkaitan dengan keberadaan mata air Beji yang mengalir jernih. Warga lokal percaya, air ini punya banyak khasiat. Makanya sering digunakan untuk ritual Mendak Tirta dan ruwatan.
Sumber Beji AntabogaKental Nuansa Hindu
Sumber Beji Antaboga terletak di BKPH Perhutani Glenmore. Tepatnya di Dusun Selorejo, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Area hutan ini dulu sangat kental dengan nuansa hindu.
(Foto: Google Maps UMI RUKAILAH)
Antaboga
Berdasarkan mitologi Bali, Antaboga dikenal sebagai dewa ular raksasa yang hidup di dasar bumi. Keberadaan Antaboga dikisahkan saat bumi mulai diciptakan.
Kendati sarat dengan nuansa Hindu, di Sumber Beji Antaboga juga menyediakan lima rumah ibadah lain yang diakui secara resmi oleh Pemerintah Indonesia yakni Islam, Katolik,
Kristen, Buddha, dan Konghucu.
(Foto: Google Maps Bagus Setiawan)
Keberagaman
Mengutip pariwisatabanyuwangi.com, rumah ibadah enam agama ini terletak berdekatan di tengah-tengah hutan pinus. Menyimbolkan keharmonisan hubungan umat beda agama.
Sumber Beji AntabogaSumber Air Berkhasiat
Air yang mengalir di Sumber Beji di kompleks rumah ibadah agama Hindu dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Siapapun bisa memanfaatkan air yang dianggap suci ini, tidak terbatas pada umat agama Hindu.
(Foto: Google Maps Primahapsari Amalia)
Berdekatan
Tak jauh dari lokasi pura, ada patung Dewi Kwan Im yang menjadi simbol
kepercayaan umat Buddha. Sekitar 20 meter dari tempat tersebut, ada patung Bunda Maria dan
Yesus yang dibangun terpisah.
(Foto: Google Maps andika subrata)
Selanjutnya, pengunjung akan menemukan surau/musala sebagai tempat ibadah umat Muslim. Keberadaan rumah-rumah ibadah itu membuat pengunjung Sumber Beji Antaboga diwajibkan berpakaian sopan dan tidak boleh pakai celana pendek.
(Foto: Google Maps Nicolas Buyung Perwira)