Bantu Pelaku UMKM, Kapolda NTT Borong Makanan dari Sejumlah Warung di Kupang
Kapolda NTT Irjen Pol Lothria Latif prihatin dengan pendapatan masyarakat di tengah masa pandemi Covid-19, terlebih di saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Jenderal polisi bintang dua ini pun berupaya membantu dengan membeli produk usaha kecil dan menengah di bidang kuliner.
Kapolda NTT Irjen Pol Lothria Latif prihatin dengan pendapatan masyarakat di tengah masa pandemi Covid-19, terlebih di saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Jenderal polisi bintang dua ini pun berupaya membantu dengan membeli produk usaha kecil dan menengah di bidang kuliner.
Melalui jajarannya, Lothria memesan ratusan kotak makanan dari sejumlah warung kecil di Kota Kupang. Makanan itu akan dibagikan kepada kelompok masyarakat yang sangat terdampak pandemi dan pemberlakuan PPKM.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Apa itu PPPK? PPPK adalah singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dengan kata lain, seorang warga negara Indonesia yang memenuhi syarat bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.
-
Dimana PKM dibentuk? PKM merupakan program yang secara khusus dibentuk oleh Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KEMENRISTEK DIKTI) Republik Indonesia.
-
Apa tujuan utama dari PKM? Secara umum, PKM bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya mahasiswa yang berorientasi ke masa depan dan ditempa dengan transformasi Pendidikan Tinggi sehingga menjadi lulusan yang unggul, kompetitif, adaptif, fleksibel, produktif, berdaya saing dengan karakter Pancasila, serta memandu mahasiswa menjadi pribadi yang tahu dan taat aturan; kreatif dan inovatif; serta objektif dan kooperatif dalam membangun keragaman intelektual.
Sejumlah warung makan yang beruntung mendapatkan pesanan dari Kapolda NTT adalah Putra Giri di Kelurahan Oetete, Kecamatan Oebobo; Warung Chamar di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kota Lama; dan warung makan Milan di Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Winarno (59), pemilik warung makan Putra Giri bersyukur mendapat pesanan 100 kotak nasi ayam. Menurutnya, pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh ada usaha rumah makan yang dirintisnya sejak puluhan tahun lalu.
Sebelum masa pandemi, warung yang bersebelahan dengan kantor Kelurahan Oetete itu ramai dikunjungi pelanggan. Apalagi Winarno menyiapkan aneka makanan dan lauk dari daging ayam, sapi, dan makanan laut.
Namun sejak satu tahun terakhir pendapatannya menurun drastis. Jika sebelum masa pandemi bisa mendapat pemasukan jutaan rupiah per hari, saat ini ia hanya mendapat pemasukan ratusan ribu rupiah.
Ia pun terpaksa mengurangi menu makanan dan jumlah karyawan. Saat ini tersisa tiga karyawan yang membantunya.
"Kami benar-benar terdampak dengan pandemi ini. Sejumlah karyawan terpaksa saya rumahkan karena pendapatan kami sangat minim," ujarnya.
Winarno bersyukur mendapat pesanan makanan dari Kapolda NTT. "Terima kasih Bapak Kapolda NTT sudah membantu kami dan mempercayai kami menyiapkan ratusan kotak paket makanan untuk dibagikan kepada warga yang terkena dampak Covid-19 dan PPKM," ujarnya.
Hal yang sama dikemukakan Emma Herewila (38), pemilik warung Chamar. Sejak masa pandemi Covid-19, warung yang terletak di depan kampus Unwira Kupang ini tutup dan tidak melayani makan di tempat. Mereka hanya menerima pesanan makanan. Beruntung Undana Kupang rutin memesan makanan saat ada acara wisuda dan penerimaan mahasiswa baru.
Emma sangat bersyukur mendapat pesanan ratusan kotak makanan nasi ayam dari Kapolda NTT. "Ini sangat membantu usaha kami. Kami menyiapkan makanan sehat dan fresh. Kami makin senang karena pesanan makanan dari Bapak Kapolda akan disalurkan kepada warga yang sangat membutuhkan," tandasnya.
Sementara itu, Bendelina Radja-Rihi, pemilih warung makan Milan mengatakan banyak orang kehilangan pekerjaan pada masa pandemi dan pemberlakuan PPKM. Usaha kulinernya pun lesu karena sepinya pembeli dan pelanggan.
"Kami bersyukur ada perhatian Kapolda NTT terhadap pelaku UMKM rumah makan. Selain membangkitkan ekonomi, pesanan makanan ternyata hendak dibagikan kepada warga kurang mampu. Ini benar-benar berkah bagi kami dan masyarakat," tandasnya.
Warung makan Milan sendiri mendapat pesanan 200 kotak nasi ayam. Demikian pula warung makan Chamar. Ratusan paket makanan ini kemudian dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Baca juga:
Kembangkan UMKM Lewat Teknologi, Tokopedia Pertebal Inisiatif Hyperlocal
Menkop Teten Catat Penyerapan Kredit Sektor UMKM Capai Rp1 Triliun per Mei 2021
Menkop Teten Sebut Pelaku UMKM Mulai Bisa Bertahan di Tengah Pandemi
Bos BRI: Tak Semua Lembaga Pembiayaan Berani Masuk ke Sektor Ultra Mikro
Dorong Ekspor Produk UMKM, Wamendag Pamer Pakai Jam Tangan Buatan Bandung