Bantuan siswa miskin dipotong, orangtua siswa geruduk sekolah
Pemotongan sebesar Rp 50 ribu. Siswa miskin harusnya menerima Rp 450 ribu.
Puluhan orang tua siswa SD Negeri I Luwang, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (8/1) siang mendatangi sekolah. Mereka menuduh pihak sekolah memotong program dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) sebesar Rp 50 ribu. Sehingga jumlah BSM yang seharusnya Rp 450 ribu per siswa hanya diterima Rp 400 ribu.
"Kami meminta kejelasan penggunaan dana potongan bantuan dari pemerintah pusat ini secepatnya. Uangnya tidak jelas, buat apa ?" ujar Dwi Heru, wali murid kelas V.
Heru mengatakan, dulu pihak sekolah meminta untuk dipotong Rp 50 ribu. Uang tersebut katanya untuk siswa yang tidak mendapatkan BSM. Namun pada kenyataannya tidak sampai kepada siswa dimaksud.
"Kami dari para wali murid ingin tahu dana itu sebenarnya ke mana, harus ada laporan yang jelas,” tandasnya.
Ditemui wartawan, Kepala Sekolah SD Negeri I Luwang, Hariyadi Prasaja membantah telah melakukan pemotongan dana BSM. Ia berdalih, uang Rp 50 ribu itu bukan merupakan pemotongan.
"Uang Rp 50 ribu itu kan sudah merupakan kesepakatan.wali murid, tujuannya untuk pemerataan," ujarnya.
Saat ditanyakan adanya pemotongan Rp 20 ribu yang sedianya untuk membuka rekening, Hariyadi enggan memberikan penjelasan. Dirinya hanya menegaskan akan memberikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana potongan BSM Sabtu besok.
"Saya akan memberikan LPJ penggunaan dana BSM Sabtu besok," katanya.