Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang

<b>Kisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang</b><br>

Kisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang

Setiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit kecil dari bambu, lantaran tak ada akses jembatan.

Beginilah kondisi anak-anak siswa Sekolah Dasar (SD) di Kampung Nambo, Desa Gabus, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang yang bertaruh nyawa saat berangkat dan pulang sekolah. Mereka harus sebrangi Sungai Cidurian menggunakan rakit bambu lantaran tak ada fasilitas jembatan.

Rasa takut harus mereka hadapi, terutama jika sewaktu-waktu arus air tiba-tiba deras. Namun rute yang ditempuh merupakan akses tersingkat menuju sekolah mereka, sehingga tidak ada pilihan lain.

Diketahui kondisi ini sudah bertahun-tahun mereka jalani, sembari berharap adanya bantuan jembatan dari pemerintah agar mobilitas warga semakin mudah.

“Setiap hari lewat sini kalau ke sekolah, berangkat jam 07:00 WIB pulang jam 11:00 WIB siang,” kata seorang siswa SD, Iyan. Mengutip YouTube SCTV Banten, Sabtu (17/2).

Rakit Swadaya Warga jadi Penyelamat

Rakit Swadaya Warga jadi Penyelamat

Rakit yang digunakan sendiri berbahan batang bambu utuh yang disusun sejajar. Rakit ini hanya bisa menampung enam sampai tujuh orang, dengan resiko tinggi.

Pasalnya rakit bambu hanya dibuat ala kadarnya, sebagai alat penyeberangan utama. Untuk menggerakannya, seorang operator menarik tali baja yang membentang dari masing-masing ujung Sungai Cidurian.

Resiko tenggelam sampai hanyut terbawa arus beresiko terjadi, seperti beberapa waktu lalu di mana seorang warga terseret saat mengantarkan anaknya ke sekolah.

Berpuluh-puluh Tahun Tak Ada Jembatan

Warga cukup kesulitan jika harus ke luar kampung lantaran tidak ada akses lain. Bahkan tidak adanya jembatan sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam.

Seorang warga, Maesaroh menjelaskan bahwa sejak ia belum lahir, kondisinya masih sama seperti ini.

“Dari dulu nggak ada jembatan, dari pas saya belum lahir ini mah. Begini aja, kalau rakitnya hanyut ya patungan lagi warganya, bikin lagi,” katanya

Anak-anak Tak Bisa Sekolah saat Banjir

Anak-anak Tak Bisa Sekolah saat Banjir

Yang ditakuti warga adalah saat kondisi air Sungai Cidurian meluap. Di saat itu, limpahan air benar-benar besar sehingga akses mobilitas warga terputus.

Anak-anak di sana terpaksa tidak bisa berangkat sekolah, dan harus kembali ke rumah saat arus Sungai Cidurian banjir.

“Anak-anak juga nggak bisa berangkat sekolah kalau banjir. Paling pas agak reda baru berangkat,” terangnya

Terkadang Harus Berenang

Sungai Cidurian di Kampung Nambo, Desa Gabus, Kecamatan Kopo memang terkenal memiliki arus deras.

Rakit pun tidak selalu ada, karena tak jarang terbawa air yang meluap. Ketika itu pula anak-anak juga harus berenang menyeberangi sungai demi bisa menempuh pendidikan.

“Jadi kalau agak surut sedikit, baru anak-anak bisa berenang buat sekolah, kalau nggak ada eretan (rakit), bahaya,” ujarnya lagi.

Berharap Bisa Segera Memiliki Jembatan

Berharap Bisa Segera Memiliki Jembatan

Warga hanya bisa berharap kampung mereka memiliki jembatan, karena akan sangat membantu warga khususnya bagi anak-anak dalam menempuh pendidikan ke sekolah.

Kisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang

“Saya mohon partisipasi pemerintah lah buat warga di sini,” tambah Maesaroh

“Berharap bisa ada jembatan,” kata Iyan, menambahkan.

Penjelasan Pihak Desa

Salah satu perangkat Desa Gabus, Abdul Muhyi mengakui bahwa warganya mengalami kesulitan untuk berdagang maupun berangkat sekolah karena tak ada jembatan.

Pemerintah desa menyebut sudah beberapa kali mengajukan pembangunan jembatan ke dinas terkait, namun sampai saat ini masih belum terealisasi.

Kisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang

“Warga memang kesulitan menyeberang karena tidak ada akses jembatan. Jadi ketika ada kebutuhan berangkat sekolah, berdagang, mereka kesulitan,” terang Abdul Muhyi.

Siswa Kelas 3 SD ini Keren Banget, Jadi Petugas Pengibar Bendera bak Anggota Paskibraka Berpengalaman Banjir Pujian
Siswa Kelas 3 SD ini Keren Banget, Jadi Petugas Pengibar Bendera bak Anggota Paskibraka Berpengalaman Banjir Pujian

Mereka tampil begitu memukau bak seorang petugas Paskibraka.

Baca Selengkapnya
Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek
Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek

Tanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Kisah Desa di Pesisir Karawang Hampir Hilang Ditelan Abrasi, Warga Pilih Tetap Bertahan
Kisah Desa di Pesisir Karawang Hampir Hilang Ditelan Abrasi, Warga Pilih Tetap Bertahan

Jalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Siswi SD Tewas Usai Pankreas Pecah Diduga Akibat Dibully Temannya
Siswi SD Tewas Usai Pankreas Pecah Diduga Akibat Dibully Temannya

Korban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.

Baca Selengkapnya
Kasus Perundungan Siswa Binus School Serpong, Polisi Panggil Kepala Sekolah dan Saksi Ahli
Kasus Perundungan Siswa Binus School Serpong, Polisi Panggil Kepala Sekolah dan Saksi Ahli

Polisi terus mendalami kasus perundungan siswa SMA Binus School Serpong. Mereka memanggil pihak sekolah dan saksi ahli untuk dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
Ibunya Sudah Meninggal, Siswi SD ini Rawat Adiknya Hingga Sekolah pun Sambil Menggendongnya
Ibunya Sudah Meninggal, Siswi SD ini Rawat Adiknya Hingga Sekolah pun Sambil Menggendongnya

Kisah siswi SD yang merawat adiknya usai ibunya meninggal begitu menyentuh hati. Dia bahkan sampai membawanya ke sekolah.

Baca Selengkapnya
Tragis! Pelajar di Nias Selatan Tewas Usai Dianiaya Kepala Sekolah, Saraf di Kening Sampai Tak Berfungsi
Tragis! Pelajar di Nias Selatan Tewas Usai Dianiaya Kepala Sekolah, Saraf di Kening Sampai Tak Berfungsi

Ketujuh pelajar itu dibariskan kepala sekolah lantaran mereka membuat masalah saat magang di kantor camat.

Baca Selengkapnya
Sekolah Dasar di Kulon Progo Ini Ternyata Usianya Sudah Ratusan Tahun, Jadi Saksi Perjuangan Bangsa
Sekolah Dasar di Kulon Progo Ini Ternyata Usianya Sudah Ratusan Tahun, Jadi Saksi Perjuangan Bangsa

Pada masa Perang Kemerdekaan, sekolah ini digunakan sebagai markas para pemuda pejuang.

Baca Selengkapnya
Bukannya Sekolah, Siswa Siswi SMP Digerebek di Kamar Kost 'Sudah Ketangkap Masih Sayang-sayangan'
Bukannya Sekolah, Siswa Siswi SMP Digerebek di Kamar Kost 'Sudah Ketangkap Masih Sayang-sayangan'

Bikin miris, sejumlah pasangan yang masih duduk di bangku sekolah digerebek warga dalam kamar kos.

Baca Selengkapnya