Kisah Legenda Lau Kawar di Tanah Karo, Kutukan Wanita Tua yang Berujung Bencana
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Desa Kawar tenggelam dan kemudian berubah menjadi danau Lau Kawar.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Desa Kawar tenggelam dan kemudian berubah menjadi danau Lau Kawar.
Kisah Legenda Lau Kawar di Tanah Karo, Kutukan Wanita Tua yang Berujung Bencana
Lau Kawar adalah legenda yang berasal dari tanah Karo di Sumatra Utara. Lau kawar sendiri adalah nama danau yang terletak di suatu desa bernama Desa Kuta Gugung, Naman Teran, Karo.Danau Lau Kawar dipercaya sebagai sebuah desa yang bernama Kawar. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Desa Kawar tenggelam dan kemudian berubah menjadi danau Lau Kawar.
Berikut kisah selengkapnya. Pada zaman dahulu terdapat sebuah desa yang begitu makmur dan subur tanahnya yang bernama Desa Kawar.
Mayoritas mata pencaharian penduduk di desa itu adalah bertani. Ketika musim panen tiba, masyarakat setempat menggelar tradisi pesta besar-besaran penuh sukacita yang diisi dengan berdendang dan manortor. Para remaja laki-laki dan perempuan akan manortor secara berpasangan.
Suatu hari, Desa Kawar merayakan hasil panen besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sejak pagi hari, hampir seluruh masyarakat akan merayakannya di sebuah tanah lapang dengan pakaian yang berwarna-warni. Sebagai bentuk rasa syukur, masyarakat sepakat untuk mengadakan pesta 'Mejuah-juah' selama seharian penuh.
Wanita Tua Renta
Melansir dari beberapa sumber, di Desa Kawar tinggal seorang wanita lanjut usia yang mengalami sakit lumpuh. Saat pesta itu tiba, seluruh anggota keluarganya mulai dari anak, menantu, hingga cucunya pergi meninggalkannya seorang diri.
-
Apa cerita rakyat mitos di Sumatera Utara? Legenda Danau Toba adalah salah satu cerita rakyat yang paling terkenal dari Sumatera Utara. Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda yatim piatu bernama Toba yang suatu hari menangkap ikan mas raksasa di sungai.
-
Siapa tokoh dalam legenda Pulau Kemaro? Mengutip dari keratonpalembang.com, Pulau Kemaro menjadi saksi kisah percintaan antar dua insan yaitu Siti Fatimah, anak Putri Raja Palembang dan anak Raja Cina bernama Tan Bun An.
-
Apa yang diceritakan dalam Syair Lampung Karam? Melalui syair ini, Muhammad Saleh menggambarkan secara dramatis bencana dahsyat akibat letusan Krakatau. Dalam syair itu, ditulis bahwa desa-desa seperti Talang, Kupang, Rajabasa, Tanjung Karang, Merak, Pulau Sebesi, Pulau Sebuku, serta daerah-daerah lainnya hancur lebur akibat dihantam tsunami dan hujan abu.
-
Apa mitos yang berkaitan dengan Gunung Kerinci? Ada Cerita Pohon Bolong dan Sosok Naga Raksasa, Ini Mitos Gunung Kerinci di Provinsi Jambi Di balik kemegahan dan pesona Gunung Kerinci terdapat rentetan misteri dan kisah mitos yang menarik untuk dikupas.
-
Siapa sosok mitologis di Gunung Kerinci? Mereka memiliki tubuh setengah manusia dan setengah harimau. Cerita Cindaku ini tak hanya populer di kalangan masyarakat Jambi, namun sudah menyebar luas hingga ke Malaysia.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita purba? Selain belati kristal, wanita tersebut juga dikubur dengan sebuah gading gajah. Karena itu dijuluki “Putri Gading“. Ada juga sisir dari gading, cangkang telur burung unta, dan satu buah belati dari batu yang bertatahkan batu ambar (amber).
Merasa ditinggal begitu saja, sang nenek terbaring kesepian, rasa sedih kemudian menyelimuti perasaannya saat itu. Tak lama, sang nenek mendengar tabuhan gondang ditabuh, suara-suara orang di luar terdengar hingga ke telinganya.
Kesedihannya pun semakin memuncak. Sang nenek yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa mendengar dan terus membayangkan apabila dirinya sehat jasmani agar ikut berpesta seperti orang-orang lainnya. Sambil terbaring, sang nenek sampai meneteskan air mata karena tidak bisa ikut manortor sepuasnya.
Hidup Kelaparan
Setelah bunyi gondang dihentikan, seluruh masyarakat berpesta dengan menghidangkan berbagai macam lauk, salah satunya memanggang babi dan gulai sapi yang disajikan bersama nasi.
Sementara itu di rumahnya, sang nenek merasakan lapar yang begitu hebat.
Sore hari, sang anak bernama Tongat teringat ibunya di rumah. Ia pun membungkuskan makanan dari pesta tersebut dan diantarkan ke rumah. Hati sang nenek pun senang ketika makanan itu tiba, akan tetapi makanan tersebut hanya sisa-sisa saja.
Parahnya, Tongat telah menyantap sedikit demi sedikit makanan untuk ibunya itu saat berjalan ke rumah. Sehingga dirinya hanya menerima sisa makanan yang sudah dimakan oleh anaknya.
Kutukan Berujung Petaka
Merasa dirinya dianggap layaknya binatang, sang nenek menyumpahi mereka karena telah durhaka terhadapnya. Sontak, langit di Desa Kawar seketika mendung, kemudian terjadi hujan lebat dan dilanda gempa bumi.
Pesta tahunan ini menyebabkan seluruh masyarakat menjadi panik dan berhamburan menyelamatkan diri. Desa Kawar yang awalnya makmur dan subur itu tenggelam karena dilanda hujan selama berhari-hari.
Beberapa hari kemudian, Desa Kawar yang telah dilanda hujan itu lantas berubah menjadi kawah besar yang dipenuhi air. Dari cerita inilah, Danau Lau Kawar terbentuk.