Banyak WNI Tak Punya Dokumen Overstay di Uni Emirat Arab, Polri Gelar Tes DNA
Khrisna melanjutkan, apabila anak-anak tersebut tidak memiliki dokumen yang sah maka akan sulit mendapatkan layanan publik di wilayah Arab. Bahkan, sulit juga dipulangkan ke Indonesia.
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bersama Kementerian Luar Negeri Kedutaan Besar RI di Uni Emirat Arab melakukan tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) untuk anak tidak terdokumentasi. Tes ini dilakukan karena banyaknya anak tanpa identitas yang dikhawatirkan terlantar di Timur Tengah, khususnya di wilayah Abu Dhabi.
"Ini adalah proses kemanusiaan dan memang itu betul akan sangat berdampak kalau mereka ini tidak dilakukan proses kemanusiaan ini maka akan sangat terancam akan terlantar di sana," ujar Kepala Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Negara Republik Indonesia (Divhubinter), Inspektur Jenderal Polisi Krishna Murti kepada wartawan, Senin (19/6).
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Mengapa anggota Polri ini diwisuda di Turki? Dia bersama 86 peserta didik internasional menjalani wisuda usai mengikuti kegiatan Capacity Building âThe First Level Police Chief Training and The Non Thesis Master Degreeâ selama dua tahun.
-
Siapa saja anggota Polri yang diwisuda di Turki? Tiga personel Polri menjalani wisuda di Turkish National Police Academy (TNPA) yang dipimpin langsung oleh Presiden Recep Tayyip ErdoÄan. Tiga Polri itu ada, Ipda Regina Setiawan dari Polda Kepri, Bripka Hilman Lasmana dari Polda Jawa Barat, dan Briptu Tiara Nissa Zulbida dari Polda Jawa Timur.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Kapan seleksi tingkat Mabes Polri untuk calon taruna Akpol yang lulus di Polda NTT? Mereka yang lulus masih akan mengikuti seleksi di tingkat Mabes Polri pada 7 Juli hingga 1 Agustus 2024.
-
Bagaimana Polri meningkatkan digitalisasi informasi? Divisi Humas Polri berupaya menyesuaikan tren kekinian generasi milenial melalui peningkatan digitalisasi informasi, melalui aplikasi Portal Humas Presisi, yang merupakan rumah besar bagi seluruh aplikasi dan platform online yang dimiliki Divhumas Polri.
Khrisna melanjutkan, apabila anak-anak tersebut tidak memiliki dokumen yang sah maka akan sulit mendapatkan layanan publik di wilayah Arab. Bahkan, sulit juga dipulangkan ke Indonesia.
"Mereka tidak akan mendapatkan pelayanan kesehatan bahkan tidak bisa sekolah karena di Arab itu sangat ketat dengan dokumentasi diri atau identitas diri. Bahkan mereka tidak bisa kembali ke Indonesia nanti," sambungnya.
Menurut Khrisna, hasil pemeriksaan DNA akan diberikan ke KBRI untuk dikoordinasikan lebih lanjut dengan Pemerintah Arab.
"Setelah hasil dari pemeriksaan DNA itu keluar itu akan disampaikan ke KBRI. Kita akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Arab nanti akan dibawa ke sidang yang menentukan pemeriksaan DNA ini memang sah yang menentukan anak ini adalah anak dari orang tua mana," katanya.
Khrisna mengatakan jika hasil tes DNA telah sah menjadi identitas maka anak-anak tersebut bisa tetap tinggal di Arab Saudi atau pulang ke Indonesia.
"Mudah-mudahan mereka bisa dikeluarkan identitas diri mereka untuk kemudian sekolah, tinggal di Arab atau kembali ke indonesia," ungkap Khrisna.
Sementara itu, Kepala Pusdokkes Polri Irjen. Pol. dr. Asep Hendradiana menyampaikan pengambilan sampel tes DNA telah dilakukan di Ruang Joko Widodo, KBRI Abu Dhabi mulai hari Kamis (15/6) pukul 09.00 waktu setempat. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik kalsium.
"Kalsium dilaksanakan terhadap kurang lebih 230 orang yang terdiri dari 103 ibu dan satu ayah WNI yang overstayed, serta 126 anak yang akan berlangsung dari tanggal 15 Juni-18 Juni 2023, dari target 264 orang," ungkap Asep Hendradiana.
Reporter Magang: Alya Fathinah