Bareskrim diminta turun tangan usut pembunuh keluarga guru di Papua
Pelaku diduga merupakan oknum anggota TNI.
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyambangi Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sore ini. Kedatangan Komnas PA untuk berkoordinasi serta meminta bantuan Bareskrim Polri terkait kasus pembantaian keluarga warga sipil bernama Yulius Hermanto yang terjadi di Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan, kasus pembunuhan terhadap keluarga Yulius tidak ada perkembangan lebih lanjut, padahal pihak Polres Teluk Bintuni sudah mengantongi satu calon tersangka. Nama calon tersangka yang sudah dikantongi tersebut adalah ST, yang diduga merupakan salah satu oknum anggota Tentara Nasional Indonesia.
"Nampaknya inisial ST adalah oknum tentara, sudah diserahkan ke Denpom tapi belum mau terima. Padahal itu mekanisme yang harus dilalui jika pelakunya memang TNI," kata Arist di Mabes Polri, Jaksel, Jumat (18/9).
Arist menjelaskan, masyarakat kini menjadi resah lantaran pelimpahan berkas ditolak Denpom tanpa memberikan alasan yang pasti.
"Oleh sebab itu, kami ke sini untuk berkoordinasi dengan Pak Kabareskrim, besok bertemu Panglima TNI, dan Senin pekan depan berangkat ke Papua Barat untuk melihat dan melakukan investigasi di sana," kata Arist.
Sebelumnya diberitakan, kasus pembunuhan tersebut terjadi di Jalan Raya Bintuni Kilometer 7, Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Selasa (25/8) lalu. Istri Kepala Sekolah, Julius Hermanto, yakni Frelly Dian Sari (26) dan dua anaknya Cicilia Putri Natalia (6,8) dan Andika (2,11) dibunuh orang tak dikenal.
Pembunuhan ini terjadi ketika Julius bertugas di pulau, yakni di SD Inpres Yensei. Julius adalah Kepala Sekolah di sekolah yang bisa ditempuh 5 jam naik perahu dari daratan Teluk Bintuni.
Dua hari atau tepatnya Kamis (27/8), kasus pembunuhan ini baru diketahui setelah salah seorang anggota keluarga menengok rumah korban. Kecurigaan keluarg karena lampu di rumah korban tak menyala, dan setelah dicek ternyata penghuninya sudah tak bernyawa.
Saat ditemukan, jenazah Frelly Dian Sari dan dua anaknya sangat mengenaskan. Ferry diketemukan di ruang tengah lantai atas dengan kondisi tubuh korban penuh luka dan tusukan.
Sementara dua anaknya berada di dua tempat terpisah juga dengan kondisi luka mengenaskan. Tubuh kedua anaknya ditemukan penuh luka. Hingga kini pelaku belum juga tertangkap.
Baca juga:
Sadisnya penggali kubur bunuh mahasiswa dengan parang
Selidiki korupsi, jaksa di Malaysia mati teronggok dalam tong minyak
Penggali kuburan gorok mahasiswa pakai parang pembersih makam
Sadis, pria ini bunuh kakak ipar, sabet istri dan mertua pakai sabit
Pembunuhan sekretaris bos XL merembet ke persoalan besan dan mantu
Polisi tangkap 2 pembunuh dan pembakar wanita dalam koper
Polisi tangkap 2 pembunuh dan pembakar wanita dalam koper
Lima alasan pembunuhan paling konyol sejagat
-
Kenapa Bintara TNI tersebut bangga dengan anaknya? "Kebanggaan dan kebahagiaan orangtua adalah anak-anaknya bisa menjadi lebih hebat dari dirinya," demikian dikutip dari keterangan video.
-
Bagaimana Bintara TNI mendidik anaknya hingga lulus Akpol? Dia diajarkan kedisiplinan hingga kini sukses menjadi calon abdi negara. "Bagaimana didikan anaknya?" tanya sang perekam video. "Disiplin dengan aturan yang sudah ditentukan, berlatih," ujarnya.
-
Di mana ibu tikus dan anaknya mengobrol? Pada suatu hari, seorang ibu bersama anaknya dari bangsa tikus sedang asik mengobrol di atas selokan.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang dilakukan Hadi Tjahjanto saat bertemu dengan keluarga prajurit TNI? Hadi juga sempat menceritakan perjuangan menjadi anak Kopral. "Tahu enggak Ibu-Ibu, dulu Bapak saya pangkatnya apa? Bapak saya pangkatnya Kopral. Tapi Bapak saya bisa menyiapkan saya ternyata bisa menjadi Menkopolhukam. Ya karena sekolah dan doa dari Ibu tiap hari," ungkapnya.
-
Kapan Adilla memeluk anaknya? Adilla juga ngepost foto ultah anaknya, dapet pelukan papa yang hangat kayak Wulan.