Baru Diresmikan September 2023, Jembatan Kloposawit Lumajang Kembali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru
Jembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Jembatan ini pengganti yang sebelumnya yang juga roboh akibat banjir pada Juli 2023 lalu.
- Dua Kali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jembatan Bailey Kembali Bisa Dilalui
- Banjir juga Terjang Sidrap, 2 Jembatan Putus dan Seorang Lansia Meninggal Dunia
- Waspada, Jembatan Cipendawa Bekasi Turun hingga 10 Sentimeter Gara-Gara Baut Hilang Dicuri
- 8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
Baru Diresmikan September 2023, Jembatan Kloposawit Lumajang Kembali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru
Jembatan Kloposawit di Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali putus yang kedua kalinya. Peristiwa itu akibat terjangan banjir lahar Semeru pada Kamis (18/4/2024 malam.
Jembatan baru saja diresmikan kurang dari satu tahun lalu usai mengalami kerusakan pada sisi tertentu. Jembatan ini penghubung ke Desa Tumpeng.
Kepala Dusun Pancut, Desa Kloposawit, Hariyandi saat meninjau lokasi terdampak banjir mengatakan jembatan tersebut mengalami kerusakan berat. Meskipun secara keseluruhan jembatan masih utuh, tampak aspal penyambung roboh dan kondisi ini membuat jembatan tidak dapat dilalui.
"Banjir malam ini menyebabkan jembatan lintas di desa kami putus dan tidak dapat dilewati lagi. Kami mohon perhatian masyarakat untuk mencari jalur alternatif," ungkap Hariyandi, Jumat (19/04) dini hari.
Hariyandi mengimbau kepada masyarakat yang biasanya melintasi jembatan tersebut untuk menggunakan jalur alternatif hingga jembatan diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang atau Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Bagi yang ingin melintas diimbau melewati jalur alternatif, karena akses terputus,” tutupnya.
Jembatan Kloposawit diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada September 2023 lalu.
Jembatan baru dibangun sebagai pengganti jembatan sebelumnya yang juga roboh akibat banjir pada Juli 2023 lalu.
Jembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Jembatan menjadi akses utama warga antar 2 Kecamatan yakni Candipuro dan Pasrujambe. Saat dibangun menelan biaya sekitar Rp11 Miliar.
Namun, kuatnya aliran lahar dingin menyebabkan jembatan ini harus terputus kembali.
Pantauan media sosial, banjir lahar dingin Semeru juga memutus Jembatan Gondosuro di Kecamatan Pasirian dan Jembatan Tegir, Lumajang terputus.