Batik Air tabrak TransNusa, pasukan perdamaian TNI delay ke Darfur
Total personel TNI yang hendak berangkat itu yakni 200 orang yang terdiri dari 11 perempuan, dan sisanya pria.
Insiden tabrakan antara Pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 reg PK-LBS dengan rute Halim Perdanakusuma-Ujung Pandang dengan pesawat TransNusa jenis ATR reg PK-TNJ di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (4/4) malam, mengakibatkan terganggunya jadwal penerbangan di bandara tersebut.
Pantauan merdeka.com di lokasi, sejumlah personel TNI yang hendak berangkat bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB ke Darfur, Sudan, harus ditunda penerbangannya selama 1 jam. Awalnya mereka dijadwalkan terbang pukul 23.00 WIB tapi setelah insiden tersebut berubah menjadi pukul 00.00 WIB.
Total personel TNI yang hendak berangkat dalam misi PBB itu yakni 200 orang yang terdiri dari 11 perempuan, dan sisanya pria.
Sebelumnya diberitakan, pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 reg PK-LBS dengan rute Halim Perdanakusuma-Ujung Pandang bersenggolan dengan pesawat TransNusa jenis ATR reg PK-TNJ di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (4/4) malam. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.55 WIB.
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan JA Barata mengatakan, kedua pesawat mengalami kerusakan di bagian sayap dan ekor pesawat. "Pesawat TransNusa rusak pada bagian ekor dan sayap bagian kiri. Sedangkan pesawat Batik Air rusak pada bagian ujung sayap sebelah kiri," kata Barata saat dihubungi merdeka.com.