Bawaslu sebut pelanggaran terbanyak terjadi saat pencalonan, kampanye & masa tenang
Jajaran anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyambangi Gedung Mapolda Metro Jaya guna membahas persiapan Pemilu 2019, Focus Group Discussion (FGD), yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Jajaran anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyambangi Gedung Mapolda Metro Jaya guna membahas persiapan Pemilu 2019, Focus Group Discussion (FGD), yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Kami melakukan FGD tentang persiapan pemilu, keamanan pemilu. Apa saja yang Bawaslu sudah lakukan dan juga terkait dengan pengamanan yang akan dilakukan oleh polisi terkait dengan pemilu," kata anggota Bawaslu, Fritz Edward Siregar di lokasi, Selasa (28/8).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Fritz mengatakan, potensi pelanggaran paling tinggi terjadi pada masa kampanye.
"Tren pelanggaran paling banyak terjadi yakni pada saat pencalonan, pada saat kampanye dan masa tenang. Itu tiga kasus paling tinggi sebenarnya dan paling tinggi di antaranya adalah masa kampanye," ujarnya.
Meski demikian, Fritz meyakini kalau pada saat pemungutan suara tidak begitu banyak terjadi pelanggaran. Sebab, pengawas akan disebar di tempat-tempat pemungutan suara atau TPS guna mengawasi dan meminimalisir terjadinya pelanggaran tersebut.
"Melihat pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 lalu, ada peran pengawas di TPS-TPS. Sehingga tidak terjadi pelanggaran pada hari pemungutan suara," katanya.
Lebih lanjut, dalam pengamanan pemilu 2019, Fritz mengatakan polisi akan mengerahkan sejumlah personelnya. Namun, dia tidak mengetahui berapa jumlah pasti yang akan diterjunkan.
"Belum (tahu berapanya), tapi memang polisi harus menyiapkan (aparat keamanan), Pemilu ini kan bakal ada 28 ribu TPS. Sangat berbeda dengan Pilkada hanya 15 ribu TPS. Jadi, banyak yang harus disiapkan oleh Polda Metro Jaya dalam proses pengamanan," katanya.
Baca juga:
Besok, Bawaslu gelar rapat pleno dugaan kasus mahar politik Sandiaga
Bawaslu Jateng: Hasil mediasi 5 Bacaleg tidak memenuhi syarat
Bawaslu nilai aksi #2019GantiPresiden bukan pelanggaran kampanye
Sandiaga siap klarifikasi ke Bawaslu terkait dugaan mahar Rp 500 miliar
Jika mangkir lagi, Bawaslu minta klarifikasi Andi Arief lewat video call