Begini cara eksekutor bakar delapan sekolah di Palangka Raya
Martinus menyebut, sebelum N menyuruh para eksekutor untuk membakar delapan sekolah. N melakukan patroli terlebih dahulu, hal itu agar mereka ini lancar dalam melakukan aksinya.
Anggota DPRD Kalimantan Tengah yaitu Yansen Alison Binti dari Fraksi Gerindra, diduga telah menjadi dalang di balik pembakaran delapan sekolah di Palangka Raya. Yansen bersama delapan tersangka lainnya kini sudah ditahan di Polda Metro Jaya menjadi tahanan Bareskrim Polri.
Kabagpenum Divhumas Mabes Polri menyebut bahwa Yansen menyuruh tersangka AG alias N untuk menentukan lokasi sekolah yang akan mereka bakar. Dari situ nanti N melaporkan segala kegiatan para eksekutor kepada Yansen.
"Eksekutor datang ke TKP yang sudah ditentukan oleh sodara N," kata Martinus di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (6/9).
Martinus pun menyebut, sebelum N menyuruh para eksekutor untuk membakar delapan sekolah. N melakukan patroli terlebih dahulu, hal itu agar mereka ini lancar dalam melakukan aksinya.
"Kemudian mereka ini melakukan pembakaran di titik tertentu sekeliling sekolah. Mereka lakukan itu dalam keadaan sepi," sebutnya.
Selain itu, Martinus pun menjelaskan bahwa mereka melakukan aksinya itu dengan cara menggulungkan kain handuk yang kemudian disiram dengan bahan bakar yang sudah disiapkan sebelumnya.
"Lalu mereka lempar melalui jendela ke dalam kelas, ditusuk dengan menggunakan kayu ke plafon," jelasnya.
Usai dilempar melalui jendela, lalu kain handuk itu juga ditempelkan ke rak-rak yang penuh dengan buku. Hal itu agar api cepat menjalar ke tempat lainnya.
"Kain handuk yang sudah disiram bahan bakar dan dilempar ke dalam jendala dalam kelas juga ditempelkan ke rak-rak yang ada bukunya atau bahan yang mudah terbakar. Sehingga api menjalar dengan cepat," tandasnya.
Atas perbuatannya, para pelaku pembakaran itu dikenakan pasal 187 KUHP dengan ancaman hukum paling lama lima tahun penjara.
Sebagai informasi, Kebakaran yang melanda delapan sekolah di Palangka Raya selama periode Juli awalnya terjadi Selasa (4/7). Peristiwa awal itu menimpa SDN 1 Palangka. Kebakaran kembali terjadi di SD Negeri 4 Menteng di Jalan Thamrin, Jumat (21/7) pukul 13.00 Wib, disusul SD Negeri 4 Langkai di jalan Ais Nasution, Jumat (21/7) pukul 15.00 Wib.
Kemudian di SD Negeri 1 Langkai,terjadi pada Sabtu (22/7) pukul 02.00 Wib dan SD Negeri 5 Langkai di jalan Wahidin Soedirohusodo, Sabtu (22/7) pukul 03.00 Wib.
Tiga kebakaran terakhir terjadi di SDN 8 Palangkaraya pada Sabtu (29/7) sekira pukul 18.10 Wib. Selanjutnya pada Minggu (30/7) dini hari sekira pukul 03.00 Wib kebakaran kembali melanda SDN 1 Menteng yang mana pada kejadian ini sejumlah ruang sekolah SMK YPSEI Palangkaraya juga terdampak.
Baca juga:
Ini peran para tersangka pembakar delapan sekolah di Palangka Raya
Eksekutor pembakar 8 sekolah di Palangka Raya tergiur uang ratusan juta rupiah
Motif pembakar 7 sekolah di Palangka Raya cari perhatian gubernur
Alasan konyol politikus Gerindra jadi dalang pembakaran 7 sekolah di Palangka Raya
Gerindra pastikan pecat anggotanya jika terbukti otaki bakar 7 sekolah
-
Siapa yang tampil di panggung acara sekolah? Kedua putri mereka, Megu dan Mishka, tampil memukau di panggung acara sekolah.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.