Belajar dari Lonjakan Kasus Covid-19 di Negara Lain, Masyarakat Jangan Lengah
Masyarakat diimbau agar tidak terjebak dalam euforia, tetap waspada, dan tidak lengah.
Pemerintah menetapkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia. Untuk wilayah Jawa Bali, PPKM Level 1-4 berlaku selama sepekan mendatang, dari 31 Agustus hingga 6 September 2021.
Minggu ini, di Jawa Bali terdapat penambahan wilayah aglomerasi yang masuk ke Level 3, yakni Malang Raya dan Solo Raya. Dengan demikian, wilayah yang masuk ke dalam level 3 adalah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya dan Surabaya Raya, Malang Raya dan Solo Raya.
-
Apa yang menjadi ancaman kesehatan yang serius bagi Indonesia dan dunia terkait kusta? Penyakit kusta, meskipun termasuk penyakit tropis yang terabaikan, masih menjadi ancaman kesehatan yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang diungkap oleh Wakil Menteri Kesehatan? Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap saat ini 300 perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Hasil itu berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta (Universal Health Care)? “Kami di Indonesia senantiasa mengalokasikan anggaran kesehatan yang terus meningkat hingga Rp178,7 triliun pada tahun 2023. Anggaran ini digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Care melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” ungkap Puteri.
Penurunan level PPKM di beberapa daerah adalah hasil upaya bersama pemerintah dan masyarakat, dalam bekerja sama menaati peraturan, disiplin protokol kesehatan, menggencarkan vaksinasi, serta penguatan 3T.
"Data juga menunjukkan, secara nasional kasus konfirmasi harian terus berkurang, tingkat kematian menurun, dan tingkat kesembuhan kasus Covid-19 makin tinggi. Per 30 Agustus, tingkat kesembuhan kita berada di angkat 91,8 persen. Bapak Presiden menyebutkan, rata-rata BOR (Bed Occupancy Rate atau tingkat keterisian ranjang rumah sakit) nasional juga sudah berada di sekitar 27 persen. Tren positif ini adalah buah ikhtiar kita semua yang patut disyukuri," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate.
Lebih lanjut, Johnny menyebutkan, dalam beberapa hari belakangan ini, angka kasus konfirmasi harian sudah dibawah 10.000 kasus per hari, tingkat kesembuhan di atas 15.000 pasien, kasus aktif turun hingga sekitar 203.000.
Namun demikian, Menteri Kominfo mengingatkan, perkembangan dan pergerakan Covid-19 masih bersifat dinamis dan fluktuatif. Karena itu, masyarakat diimbau agar tidak terjebak dalam euforia, tetap waspada, dan tidak lengah. Pemerintah bersama TNI dan Polri juga berkomitmen terus memonitor perkembangan situasi di setiap daerah secara rutin dan merespon cepat dinamika yang terjadi di lapangan.
"Meski pemerintah menjalankan beberapa penyesuaian pembukaan kegiatan, kami berharap masyarakat tetap membatasi mobilitas, keluar hanya saat betul-betul diperlukan, dan menghindari kerumunan. Selain itu, protokol kesehatan harus tetap dijaga ketat," katanya.
Masyarakat Indonesia diharapkan dapat belajar dari pergerakan Covid-19 di negara lain, yang baru-baru ini mengalami lonjakan kasus karena warga berkerumun dalam festival akbar di Kerala, India Selatan. Terdapat peningkatan 46.759 kasus infeksi baru virus Covid-19 di India hari Sabtu (28/8), usai perhelatan festival di Kerala. Dari data yang dilaporkan Dinas Kesehatan Kerala, 70 persen kasus baru Covid-19 berasal dari warga yang hadir di festival lokal tersebut. Angka ini juga dikatakan sebagai lonjakan pada level tertinggi dalam dua bulan terakhir di India.
Melihat yang terjadi di India tersebut, pemerintah mengajak masyarakat agar jangan lengah dan jangan kendor protokol kesehatan.
"Sudah banyak sumber daya yang dikeluarkan oleh pemerintah dan masyarakat untuk menekan angka kasus konfirmasi Covid-19. Kita sudah berjuang dan menahan kegiatan, dalam rangka mengendalikan pandemi yang panjang ini. Jangan sampai semuanya menjadi sia-sia karena kita lengah dan tidak disiplin," imbau Menteri Kominfo.
Pemerintah berharap, masyarakat dapat beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru untuk perlindungan kesehatan diri dan orang-orang tercinta. "Mari bersama-sama kita tekan terus angka kasus konfirmasi dan tingkatkan kesembuhan, dengan disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi," pesannya.
Baca juga:
Rentannya Anak Terpapar Covid-19 Varian Delta, Waspadai Gejalanya
AHY Soroti Angka Kematian Akibat Covid Masih Tinggi
Densus 88 Sebut Pandemi Covid-19 Dijadikan Bahan Motivasi Kelompok Teroris
Masyarakat Diminta Patuh dan Sadar Protokol Kesehatan Cegah Penularan Covid-19
Belajar dari Lonjakan Kasus Covid-19 di Negara Lain, Masyarakat Jangan Lengah
Satgas Covid-19: Kita Ingin Segera Mungkin Positivity Rate di Bawah 5 Persen
Polri Selidiki Dugaan Kebocoran 1,3 Juta Data Pengguna Aplikasi eHAC