Belajar dari Malaysia, Khofifah ajak santri kuasai 4 ilmu
Empat keilmuan yang dimaksud adalah sains, teknologi, ekonomi dan matematika.
Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa mengajak santri menguasai empat keilmuan modern di samping ilmu agama. Bagi Khofifah, empat keilmuan tersebut menjadi modal utama dalam persaingan global.
Khofifah menjelaskan, empat keilmuan yang dimaksud adalah sains, teknologi, ekonomi dan matematika. Santri juga memaksimalkan bahasa Inggris agar memudahkan dalam komunikasi dunia.
"Saya mengajak santri maksimalkan empat keilmuan itu, saya ingin empat keilmuan itu jadi fokus penguasaan," ungkap Khofifah di Palembang, Minggu (21/8).
Agar penguatan keilmuan tersebut optimal, kata dia, seharusnya didukung oleh kiai dan pengajar setiap pondok pesantren.
"Kiai, guru-guru, dosen bantu pencarian ilmu bagi santri. Manfaatkan fasilitas keilmuan yang dibuat pemerintah. Harus ada ikhtiar, jangan cuma jadi penonton," ujarnya.
Menurut dia, empat keilmuan itu terlebih dahulu telah diprogramkan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad tahun 1978 silam. Saat itu, seluruh siswa kelas tiga hingga lima Sekolah Dasar di Malaysia diajarkan sains, matematika, dan bahasa Inggris. Ironisnya, pengajarnya mayoritas berasal dari Indonesia.
Bahkan, sambung Khofifah, di negara tetangga tersebut menggunakan boarding school bagi pelajar SMP dan SMA. Di negara itu juga diberlakukan standar kelulusan di enam mata pelajaran, termasuk empat keilmuan tersebut dan bahasa melayu.
"Ini terbukti di Malaysia, harus kita dorong santri-santri kita. Alhamdulillah, tahun 2000-an kemarin dosen-dosen sudah pulang dari sana," tukasnya.