Bentrok berdarah di Denpasar, 9 orang diamankan dan 3 tewas
Hingga kini polisi belum memberikan penjelasan soal kejadian itu.
Bentrokan berdarah di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali, sudah mereda. Namun dampaknya, sembilan orang diamankan, dan tiga tewas, lantaran pertikaian itu merembet menyebabkan perkelahian anggota dua organisasi masyarakat di Denpasar.
Meski demikian, Wakapolda Bali, Brigjen Polisi Nyoman Suryastra, yang mendatangi lokasi bentrok berdarah di Jalan Teuku Umar, di sebelah Simpang Ampek, Denpasar, enggan berkomentar banyak. Padahal hingga saat ini sudah sembilan pelaku bentrokan diamankan, dan sisanya masih dalam pengejaran.
"Maaf ini bukan kapasitas saya untuk menerangkan. Silakan tanya Kapolresta atau langsung Kapolda," kata Suryastra usai evakuasi korban di Jalan Teuku Umar, Denpasar, Kamis (17/12).
Saat disinggung apakah bentrokan ini melibatkan dua ormas, jenderal bintang satu itu menampiknya.
"Saya tidak tahu, masih sedang kita selidiki. Tersangka sudah ada yang ditangkap dan ada yang dalam pengejaran," ujar Suryastra.
Pantauan di lokasi, nampak korban tewas terlihat memiliki tato di lengan, dan mengenakan kaus oblong warna hitam bergambar trisula dalam lingkaran, dan bertuliskan Baladika Bali.
Sementara itu, kabar dari Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, korban tewas di dalam Lapas Kerobokan berinisial RBT asal Ubung Kaja. Sedangkan korban tewas bentrokan di Teuku Umar, berinisial Dor asal Pekambingan. Sementara identitas satu korban tewas lagi dengan luka tusukan pada dada belum diketahui.