Berani Berubah: Tergerak Hati, Pengusaha Furniture Bantu Buat Peti Mati
Berawal dari pengalamannya saat adik ipar dan besannya meninggal dunia karena Covid-19. Lie A Min bercerita, saat itu peti mati tidak tersedia di rumah sakit, lantaran jumlah kematian akibat Covid-19 lebih banyak dibandingkan dengan persediaan peti mati yang ada
Hati seorang pengusaha furniture, Lie A Min, terenyuh melihat kematian akibat Covid-19 yang semakin meningkat. Pengalaman Lie A Min setelah sanak saudaranya meninggal karena Covid-19, membuatnya bertekad untuk membantu dalam penanganan Covid-19. Keahliannya dibidang furniture digunakan untuk membuat peti mati.
Berawal dari pengalamannya saat adik ipar dan besannya meninggal dunia karena Covid-19. Lie A Min bercerita, saat itu peti mati tidak tersedia di rumah sakit, lantaran jumlah kematian akibat Covid-19 lebih banyak dibandingkan dengan persediaan peti mati yang ada. Alhasil Lie A Min dan keluarganya berinisiatif membeli peti mati.
-
Kenapa usaha risoles Mistiyati mengalami penurunan saat pandemi? "Saya dulunya tujuh tahun jadi pedagang risoles keliling pakai motor sambil anter anak sekolah. Trus pas pandemi, penjualan saya turun jauh, karena konsumen pada takut beli,” ujarnya seperti dilansir dari tangerangkota.go.id.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Baihaki memulai bisnis lakban nya? Sebelum memulai bisnis barunya, dia melakukan riset. Hampir 95 persen industri UMKM membutuhkan lakban. Sehingga, komoditas tersebut bagi Baihaki merupakan kebutuhan yang memiliki pasar secara luas. Dalam merintis usahanya, Baihaki menawarkan lakban secara 'door to door'. Aktivitas itu dia lakukan bersamaan dengan kegiatannya sebagai pekerja lepas sales sepeda motor.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kenapa Anjani memutuskan untuk fokus pada bisnis pakaian pada 2020? Berawal dari keisengan aku yang suka ngelukis jins-jins aku sendiri. Aku tipe orang yang suka tampil beda dan enggak suka baju dikembarin sama orang lain," imbuh Anjani.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Tak lama kemudian, pihak Covid Centre menghubungi Lie A Min. Mereka meminta maaf karena persediaan peti mati habis saat itu.
"Sesudah itu orang Covid Center telepon saya, Dia bilang, maaf kemarin kita tidak punya peti. Terus saya bilang, kenapa ibu. Dia bilang karena yang meninggal lebih banyak daripada kita bisa siapkan peti," kata Lie A Min.
©2020 Istimewa
Mengetahui persediaan peti mati yang semakin minim, Lie A Min tergerak untuk turut membantu. Apalagi Lie A Min memiliki pengalaman di bidang furniture selama 25 tahun. Lie A Min akhirnya menawarkan diri untuk membuat peti mati.
Pihak rumah sakit kemudian mendatangi pabrik milik Lie A Min. Mereka terkesan dan meminta bantuan Lie A Min untuk dibuatkan 750 peti mati sebagai persediaan. Namun dengan biaya yang minim, dibawah Rp1 juta. Lie A Min menyanggupi.
"Jadi saya tergerak hati saya, karena keluarga saya dua meninggal di umur 50 tahun lebih dan saya mikir, kok saya bisa buat peti. Saya ngerti karena saya tukang furnitur sudah 25 tahun, kenapa saya gak kontribusi," kata Lie A Min.
Tiap minggu, Lie A Min bisa membuat 50 sampai 75 peti mati. Tentu saja dibantu oleh temannya, Jimmy. Lie A Min mengaku sejak April 2020 sampai saat ini, sudah ada 5.100 peti yang dikirim ke Jabodetabek dan beberapa Provinsi lain di luar pulau Jawa.
©2020 Istimewa
"Jadi tiap hari 50 sampai 75 peti," kata Lie A Min.
Lie A Min mengaku jarang sekali pabrik-pabrik mau memproduksi peti mati dengan harga yang murah dan kualitas yang bagus. Namun Lie A Min tetap membantu, mengingat kejadian yang menimpa keluarganya saat itu.
"Jadi akhirnya saya juga cinta Indonesia lah, kita merasakan why not do something (kenapa tidak melakukan sesuatu) untuk negara kita, negeri kita ini, dalam wabah ya," kata Lie A Min.
Lie A Min berharap Covid-19 cepat berlalu. Agar tidak ada lagi korban-korban meninggal berjatuhan. Ia juga berharap agar masyarakat Indonesia tetap menerapkan protokol kesehatan dan jangan pernah menyerah oleh keadaan.
"Saya mengharapkan di dalam Covid ini, kita jangan menyerah. Never give up. Kita pasti akan menang. Jaga protokol, jaga kesehatan dan Berani Berubah. Indonesia pasti menang," tutup Lie A Min.
Baca juga:
Berani Berubah: Selalu Ada Solusi di Tengah Pandemi
Berani Berubah: Tetap Bergerak, Solusi di Tengah Pandemi
VIDEO: Berani Berubah Siasati Pandemi
Berani Berubah: Pengusaha Boneka Banting Setir Jadi Usaha Lele dan Tanaman Hidroponik
VIDEO: Kerja Keras Sang Pemandu Wisata