Cuma Lulusan SMA, Baihaki Sukses Berbisnis Lakban dengan Omzet Miliaran Rupiah
Sejak kecil, dia tidak terpikir akan memiliki usaha dengan omset ratusan bahkan miliaran rupiah.
Sejak kecil, dia tidak terpikir akan memiliki usaha dengan omset ratusan bahkan miliaran rupiah.
Cuma Lulusan SMA, Baihaki Sukses Berbisnis Lakban dengan Omzet Miliaran Rupiah
Baihaki Sukses Berbisnis Lakban dengan Omzet Miliaran Rupiah
Jangan pernah menganggap remeh apa yang ada di sekitar kita, siapa tahu itu yang akan mendatangkan cuan berlimpah. Demikian prinsip Baihaki, pendiri ButuhLakban.com.
Baihaki merupakan pria asal Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Sejak kecil, dia tidak terpikir akan memiliki usaha dengan omset ratusan bahkan miliaran rupiah.
Dalam wawancara yang diunggah dalam akun YouTube HaloBos, Baihaki bercerita, dia merantau ke Jakarta usai lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Di ibu kota, dia menjajal semua pekerjaan yang bisa mendatangkan rupiah.
-
Siapa yang sukses jadi pengusaha di usia muda? Hal ini telah dibuktikan Via, yang dulunya hanya seorang pembantu dengan penghasilan Rp20.000 sehari. Namun, kini Via telah menjadi pengusaha muda yang sukses dan mandiri.
-
Mengapa Briliarta sukses dengan bisnis layang-layangnya? Dari penjualan layangan tersebut telah mampu dikirim hingga ke luar provinsi, Briliarta mengatakan bahwa layangan yang ia produksi pernah dikir hingga ke Jawa tengah.'Kita ngirim paling jauh ke Jawa Tengah, Jepara,' kata Briliarta.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Bagaimana Rahma membangun usahanya hingga sukses? Dari bangkrut jadi bangkit Lantaran omzet yang tak kunjung meningkat, akhirnya ia terpaksa menutup toko cokelatnya karena bangkrut. Merasa masih memiliki energi untuk bangkit, dirinya lantas menjual bahan makanan kering seperti kentang Mustafa dan bawang goreng. Dari sini usahanya lumayan berkembang, hingga akhirnya terus dibangun menjadi sebuah industri katering hingga sekarang.
-
Bisnis apa yang pertama kali dijalankan Baim? Bisnis pertamanya adalah di bidang kuliner. Di Malang, ia membuka warung makan yang bernama Sego Babat Cokro. Meskipun memiliki pegawai, sering kali Baim juga memasak sendiri.
-
Kenapa Peternak muda di Nganjuk sukses? Nizar tak menyangka ikhtiarnya selama ini berbuah manis. Menurutnya, menjadi peternak cukup sulit dan membutuhkan konsistensi serta ketelitian dalam merawat hewan-hewan peliharaannya.
Hampir 20 tahun, Baihaki menjadi seorang pekerja. Saat memasuki usia ke 28, nasib pahit harus dilalui Baihaki setelah perusahaan memberhentikannya.
Baihaki mengganggur selama satu tahun. Namun, prinsipnya melarang untuk pulang ke kampung halaman jika tidak membawa hasil apapun dari perantauannya.
Memasuki usia yang ke-29, Baihaki menjadi pekerja lepas sebagai sales di sebuah perusahaan sepeda motor.
Selama menjadi sales, Baihaki baru akan dibayar sekitar Rp700.000 jika berhasil menjual 2 unit sepeda motor. Jika tak mencapai target, dia tidak akan dibayar.
Pengalaman ini membuat Baihaki terpikir untuk membangun sebuah bisnis.
Dilandasi faktor usia, dan kondisi pekerja yang kerap tidak diuntungkan, Baihaki memilih untuk berjualan lakban.
merdeka.com
Sebelum memulai bisnis barunya, dia melakukan riset. Hampir 95 persen industri UMKM membutuhkan lakban. Sehingga, komoditas tersebut bagi Baihaki merupakan kebutuhan yang memiliki pasar secara luas.
Dalam merintis usahanya, Baihaki menawarkan lakban secara 'door to door'.
Aktivitas itu dia lakukan bersamaan dengan kegiatannya sebagai pekerja lepas sales sepeda motor.
Pelan namun pasti, bisnis Baihaki mulai menuai hasil positif. Sejumlah pelaku industri mikro memesan lakban yang dijual Baihaki. Pesanan lakban terus masuk.
Baihaki langsung menangkap hal tersebut merupakan sinyal bisnis lakban harus dikembangkan.
Baihaki kemudian mengajak Fauzan Awaludin, rekan dari kampung yang sama, untuk mengembangkan bisnis lakban.
Dengan kehadiran Fauzan, Baihaki juga beradaptasi dengan ekonomi digital. Dia membuat website khusus yaitu ButuhLakban.com sebagai wadah pemesanan lakban dengan berbagai ukuran dan jenis.
Distribusi lakban yang diproduksi Baihaki kini sudah tersebar ke Jabodetabek. Omset yang didapat Baihaki dari ButuhLakban.com dalam sebulan bahkan mencapai miliaran rupiah.
Baihaki mengaku tidak pernah menyangka memiliki bisnis dengan omset begitu besar seperti saat ini.
Dia berpandangan, untuk menjalani bisnis hanya ada satu kunci yaitu konsisten