Cuma Lulusan SMA, Baihaki Sukses Berbisnis Lakban dengan Omzet Miliaran Rupiah
Sejak kecil, dia tidak terpikir akan memiliki usaha dengan omset ratusan bahkan miliaran rupiah.

Sejak kecil, dia tidak terpikir akan memiliki usaha dengan omset ratusan bahkan miliaran rupiah.

Cuma Lulusan SMA, Baihaki Sukses Berbisnis Lakban dengan Omzet Miliaran Rupiah
Baihaki Sukses Berbisnis Lakban dengan Omzet Miliaran Rupiah
Jangan pernah menganggap remeh apa yang ada di sekitar kita, siapa tahu itu yang akan mendatangkan cuan berlimpah. Demikian prinsip Baihaki, pendiri ButuhLakban.com.
Baihaki merupakan pria asal Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Sejak kecil, dia tidak terpikir akan memiliki usaha dengan omset ratusan bahkan miliaran rupiah.
Dalam wawancara yang diunggah dalam akun YouTube HaloBos, Baihaki bercerita, dia merantau ke Jakarta usai lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Di ibu kota, dia menjajal semua pekerjaan yang bisa mendatangkan rupiah.
Hampir 20 tahun, Baihaki menjadi seorang pekerja. Saat memasuki usia ke 28, nasib pahit harus dilalui Baihaki setelah perusahaan memberhentikannya.
Baihaki mengganggur selama satu tahun. Namun, prinsipnya melarang untuk pulang ke kampung halaman jika tidak membawa hasil apapun dari perantauannya.
Memasuki usia yang ke-29, Baihaki menjadi pekerja lepas sebagai sales di sebuah perusahaan sepeda motor.
Selama menjadi sales, Baihaki baru akan dibayar sekitar Rp700.000 jika berhasil menjual 2 unit sepeda motor. Jika tak mencapai target, dia tidak akan dibayar.
Pengalaman ini membuat Baihaki terpikir untuk membangun sebuah bisnis.
Dilandasi faktor usia, dan kondisi pekerja yang kerap tidak diuntungkan, Baihaki memilih untuk berjualan lakban.
merdeka.com

Sebelum memulai bisnis barunya, dia melakukan riset. Hampir 95 persen industri UMKM membutuhkan lakban. Sehingga, komoditas tersebut bagi Baihaki merupakan kebutuhan yang memiliki pasar secara luas.
Dalam merintis usahanya, Baihaki menawarkan lakban secara 'door to door'.
Aktivitas itu dia lakukan bersamaan dengan kegiatannya sebagai pekerja lepas sales sepeda motor.
Pelan namun pasti, bisnis Baihaki mulai menuai hasil positif. Sejumlah pelaku industri mikro memesan lakban yang dijual Baihaki. Pesanan lakban terus masuk.
Baihaki langsung menangkap hal tersebut merupakan sinyal bisnis lakban harus dikembangkan.

Baihaki kemudian mengajak Fauzan Awaludin, rekan dari kampung yang sama, untuk mengembangkan bisnis lakban.
Dengan kehadiran Fauzan, Baihaki juga beradaptasi dengan ekonomi digital. Dia membuat website khusus yaitu ButuhLakban.com sebagai wadah pemesanan lakban dengan berbagai ukuran dan jenis.

Distribusi lakban yang diproduksi Baihaki kini sudah tersebar ke Jabodetabek. Omset yang didapat Baihaki dari ButuhLakban.com dalam sebulan bahkan mencapai miliaran rupiah.
Baihaki mengaku tidak pernah menyangka memiliki bisnis dengan omset begitu besar seperti saat ini.
Dia berpandangan, untuk menjalani bisnis hanya ada satu kunci yaitu konsisten