Pria Banyuwangi Ini Dulu Keliling Jualan Pelepah Pisang, Kini Jadi Saudagar Kerajinan Tangan Berbahan Alam yang Laris di Pasar Luar Negeri
Pria asal Banyuwangi ini dulu jualan pelepah pisang door to door, kini jadi saudagar produk kerajinan yang laris di pasar luar negeri. Ini kunci kesuksesannya.
Ia membagikan kunci kesuksesannya secara cuma-cuma
Pria Banyuwangi Ini Dulu Keliling Jualan Pelepah Pisang, Kini Jadi Saudagar Kerajinan Tangan Berbahan Alam yang Laris di Pasar Luar Negeri
Khotibin percaya usaha dan doa yang konsisten membuahkan hasil baik. Dua hal itu jadi kunci hidup yang senantiasa diimani saudagar kerajinan tangan berbahan alami yang produknya laris di pasar luar negeri tersebut.
(Foto: liputan6.com)
Pada tahun 1998, Khotibin berjualan pelepah pisang dengan cara keliling dari pintu ke pintu (door to door). Seiring berjalannya waktu, ia sadar berjualan pelepah pisang tanpa punya pembeli yang pasti berarti harus siap menanggung risiko.
(Foto: liputan6.com)
Kini, bukan hanya pelepah pisang, bambu dan rotan, Ibien sukses mengolah Tapas Kelapa, Batok Kelapa, Kayu Kelapa, dan kayu-kayu lain seperti Mahoni dan Jati menjadi kerajinan tangan yang memikat mata.
Usaha Ibien yang diberi nama Kejaya Handicraft memproduksi banyak ragam kerajinan tangan, di antaranya berupa tas, topi, aksesoris, perkakas rumah, alat musik seperti karimba, marakas, hingga pengharum mobil.
Awal Kesuksesan
Diminati Konsumen Luar Negeri
Produk Kejaya Handicraft mulai dilirik masyarakat luar negeri pada 2002. Saat itu, hasil produknya masih dititipkan ke toko seni di Bali. Produk kerajinan tangan itu diminati turis dari Inggris.
(Foto: liputan6.com)
Jatuh Bangun
Usaha yang digeluti Ketua Ranting NU Desa Tambong Banyuwangi itu tidak selalu berjalan mulus. Pada 2008, Khotibin pernah ditipu pelanggan tetapnya dari Italia. Padahal mereka sudah bekerja sama selama delapan tahun. Insiden itu membuat Khotibin belajar lebih selektif memilih mitra kerja.
Titik balik dari usaha yang dilakoni Ibien kembali bangkit saat munculnya pesanan dalam negeri. Saat itu, pembeli dari Jakarta memesan 5.000 wadah pengharum mobil. Hingga saat ini, Ibien telah menerima pesanan wadah penghrum mobil sekitar 100 ribu buah dari permintaan mitranya tersebut.
"(Selama pandemi) kami hanya memproduksi kerajinan yang dipesan saja, kecuali wadah pengharum mobil yang terus kami produksi,” ungkap Ibien, dikutip dari liputan6.com, Rabu (8/11/2023).
Ditanya apa kunci sukses berbisnis, Ibien mengatakan bahwa pebisnis harus pintar cari peluang produk yang laku dan diminati pasar dunia.
Prestasi
Selama kiprahnya di dunia kerajinan, Ibien diganjar sejumlah prestasi. Pada 2020, dia masuk 16 besar pada event Good Design Indonesia, sebuah ajang bergengsi dari Kementerian Perdagangan RI. Dari 16 peserta lolos itu, produk yang diusung setiap peserta dikirim langsung ke Jepang.
“Setelah dari Jepang ada 6 produk yang dianggap terbaik dan kita menjadi salah satunya,” ujar Ibien.
Pada 2021, Kejaya Handicraft menjadi binaan terbaik BI Jember. Saat diikutkan perlombaan dekorasi dunia, produk Kejaya Handicraft masuk tiga besar pada Event Paris Fashion Week dan Belanda Fashion Week.