Berjuang Puluhan Tahun, Warga RT 9 Sanipah Akhirnya Bisa Nikmati Listrik 24 Jam
Sejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Sejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
- Jaga Pasokan Listrik saat Nataru, PLN IP Siapkan Daya 19 Gigawatt dan Turunkan Ribuan Personil Siaga
- 16 Jam Lebih Listrik di Manado Mati, Begini Penjelasan PLN
- Warga Keluhkan Listrik di Berau, Jokowi Langsung Hubungi Menteri BUMN dan Dirut PLN
- Dirut PLN Jamin Tidak Ada Gangguan Listrik Selama Musim Libur Natal dan Tahun Baru
Berjuang Puluhan Tahun, Warga RT 9 Sanipah Akhirnya Bisa Nikmati Listrik 24 Jam
Kedatangan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rendi Solihin, beserta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, di Kelurahan Sanipah, Kecamatan Samboja, disambut suka cita oleh seluruh masyarakat.
Tangis haru masyarakat pecah, bercampur bahagia, bahkan tak sedikit warga yang melakukan sujud syukur atas masuknya listrik ke permukiman di RT 9.
Setelah berpuluh-puluh tahun sejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Ini merupakan buah kesabaran masyarakat, setelah berpuluh-puluh tahun berjuang untuk mendapatkan akses listrik dari PLN.
Jumat (29/12/2023), Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, bersama PLN UP3 Balikpapan, meresmikan masuknya listrik di RT 9 Sanipah, yang termasuk dalam Program Terang Kampungku.
Untuk menerangi seluruh rumah warga, PLN membangun jaringan sepanjang 4,7 Km, dengan satu gardu kapasitas 100 KVA, yang dapat mengaliri listrik hingga 50 rumah.
Sejauh ini, sudah terdapat 30 rumah dan masjid teraliri listrik, tersisa lima rumah dan Posyandu yang masih dalam proses pemasangan instalasi.
"Menangis, terharu dan senang saya. Terima kasih atas bantuannya selama ini, Pak Wakil terima kasih banyak, akhirnya kami bisa nikmati listrik," ucap Kartini, salah satu warga.
Kartini menceritakan, hal pertama yang dilakukannya saat listrik masuk rumahnya, yakni menyalakan kulkas.
"Saya langsung cucuk kulkas," imbuhnya.
Menurutnya, dengan adanya listrik yang stabil, dapat membantu anak-anaknya belajar di malam hari.
"Ini untuk anak-anak juga, supaya bisa belajar di malam hari. Selama ini sejak 2006 kami pakai genset, tapi kan tidak bisa dipakai 24 jam," jelasnya.
Di sisi lain, Ketua RT 9 Sanipah, Murni, menjelaskan, Ia telah mendapatkan informasi listrik akan masuk sejak Januari 2023.
Singkat cerita, tiang listrik berdiri pada Oktober, dan hingga akhirnya aliran listrik bisa dinikmati masyarakat.
"Kami sudah menunggu lama, kami tidak pernah menyerah dan kami yakin pemerintah juga memperjuangkan ini," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kukar, Junaidy menerangkan, terealisasinya listrik masuk ke permukiman warga, tak terlepas dari kerja sama banyak pihak, terutama masyarakat sendiri.
Masyarakat secara sukarela menebang pohon yang berada di jalur jaringan listrik.
"Salah satu catatan listrik akan dipasang, yakni pohon-pohon milik warga. Tapi, mereka mau mengorbankan pohon-pohonnya yang masuk dalam area jaringan listrik, termasuk pohon durian juga ditebang," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Manager PLN UP3 Balikpapan, Badruz Zaman, juga turut bahagia listrik bisa mengalir ke rumah-rumah warga.
Ia memastikan, listrik akan menyala 24 jam dan menyiagakan petugas untuk menangani jika ada permasalahan.
"Yang jelas ini harus sama-sama dijaga, kami minta masyarakat untuk ikut serta menjaga aset ini, baik meteran di rumah, tiang, maupun kabelnya," tutur Badruz Zaman.
"Karena jaringan ini sangat rentan, kena pohon atau ranting saja bisa sebabkan padam, makanya kami harap masyarakat juga ikut memperhatian aset-aset yang ada," sambungnya.
Lanjut Badruz menjelaskan, pihaknya berharap dengan masuknya listrik dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini sesuai dengan moto PLN "Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik".
"Semua sektor bisa terdampak, baik peningkatan pendidikan hingga perekonomian masyarakat," jelasnya.
Setelah masuknya listrik, Pemkab Kukar berjanji akan tetap memperhatian kebutuhan masyarakat lainnya, salah satunya akses jalan.
"Kami tidak akan stop, pembangunan infrastruktur lainnya akan tetap dilakukan, Insya Allah jalan akan segera baik di sini," tutur Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin.
Terkait dengan masuknya listrik di RT 9, Rendi mengaku telah memperjuangkan agar listrik bisa dinikmati warga sejak ia menjabat sebagai anggota DPRD Kukar 4 tahun lalu.
"Sudah sejak 4 tahun lalu, jadi memang prosesnya cukup panjang hingga akhirnya hari ini bisa terealisasi," ucapnya.
Menurutnya, ini merupakan buah kesabaran masyarakat yang tak lelah berjuang untuk mendapatkan fasilitas penunjang.
Dan, Rendi tak pungkuri PLN sekarang sangat responsif, dan tanggap dengan keluhan-keluhan masyarakat. "Dan, alhamdulillah sekarang sudah banyak desa yang teraliri listrik. Kami juga berharap seluruh desa terdalam ke depan juga bisa masuk listrik," pungkasnya.