Bersihkan Rumah Secara Rutin Mampu Meminimalisir Masuknya Ular
Bersihkan Rumah Secara Rutin Mampu Meminimalisir Masuknya Ular. Menurut dia, pada bulan Oktober hingga Januari memang merupakan musim tetas reptil.
Komunitas pecinta satwa 'Kampung Satwa' Yogyakarta menyebutkan bahwa membersihkan rumah secara rutin dapat meminimalisir masuknya ular termasuk jenis ular Kobra ke area tempat tinggal.
"Upaya untuk menghindari masuknya ular, termasuk Kobra ke rumah-rumah, dapat dilakukan dengan membersihkan area rumah secara rutin," kata Sekretaris Kampung Satwa Hanif Kurniawan di Yogyakarta, seperti dilansir Antara, Minggu (29/12).
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Apa yang ditampilkan dalam Festival Upacara Adat di Sleman? Bentuk kegiatan ini berupa penampilan berbagai upacara adat yang ada di Sleman dalam bentuk arak-arakan dan penampilan di depan dewan juri.
-
Di mana pengamen tersebut melakukan atraksi dengan ular kobra? Viral sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pemuda asal Grobogan, Jawa Tengah.
-
Bagaimana ular kobra tersebut menyerang pengamen? Namun di tengah atraksi, ular tersebut menggigit hidung korban dan akhirnya dibawa ke klinik terdekat namun tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia.
-
Kapan wabah Kolera menyerang Aceh? Aceh menjadi salah satu daerah yang terkena wabah virus pada saat Agresi Militer Belanda II.
-
Apa yang dimaksud dengan "pikiran kotor" dalam konteks ini? Pikiran kotor merupakan salah satu bentuk gangguan yang dapat dialami oleh siapa saja. Ini bisa berupa berbagai hal, seperti pikiran tidak senonoh, cabul, hingga pikiran untuk melakukan perbuatan buruk seperti mencuri, membunuh, dan lain sebagainya.
Menurut dia, pada bulan Oktober hingga Januari memang merupakan musim tetas reptil. "Jadi fenomena kemunculan anak ular di beberapa daerah ini sebenarnya hal yang wajar," katanya.
Ia mengatakan, kemunculan ular kobra di permukiman itu karena dulunya sebelum menjadi kawasan perumahan, lokasi tersebut merupakan habitat asli kobra. Apalagi kawasan perumahan itu dulunya sawah yang banyak ditumbuhi pepohonan.
"Jadi memang habitatnya di situ dan ini jadi indikator jika alamnya bagus," katanya.
Hanif mengatakan, jika ditemukan kobra di area rumah, agar diusir menggunakan sapu. "Sebisa mungkin jangan sampai dibunuh," katanya.
Ia mengatakan, untuk penanganan pertama gigitan kobra, disarankan agar sesuai standar WHO. Yakni dengan cara imobilisasi atau membuat bagian tubuh yang digigit ular itu tidak bergerak.
"Cara termudah dengan menggunakan dua bilah kayu, bambu atau kardus serta bahan-bahan lain yang bersifat rigid atau kaku," katanya.
Ada dua metode imobilisasi, yakni metode imobilisasi dengan "elastic band" atau perban elastis. Metode ini khusus untuk kasus gigitan ular dengan bisa neurotoksin yang kuat.
"Imobilisasi untuk neurotoksin yang sifatnya cepat menyebabkan gagal napas dan gagal jantung dengan hitungan detik hingga menit, disarankan menggunakan elastic band," katanya.
Ia mengatakan, metode perban elastis harus dilakukan dengan tenaga terlatih seperti perawat. "Artinya, tindakan ini tidak disarankan untuk dilakukan oleh masyarakat awam. Imobilisasi dilakukan dalam kurun waktu 24 jam sampai 48 jam," katanya.
Selanjutnya, ada metode imobilisasi yang tidak menggunakan elastic band. Menurutnya, metode ini digunakan untuk menangani pasien-pasien yang tergigit ular yang sifatnya hematotoksin sehingga menyebabkan pembengkakan.
"Kalau diperban elastis justru membuat kondisinya lebih jelek. Contohnya saat digigit ular tanah, ular kobra, king kobra. Itu bengkak dan menimbulkan sebuah pembengkakan atau nekrosis. Meskipun kobra dan king kobra sebenarnya juga ada sifat neurotoksinnya. Tetapi karena ada pembekakan, jadi tidak bisa menggunakan perban elastis," katanya.
Setelah dilakukan penanganan awal tersebut, agar korban segera dilarikan ke rumah sakit.
"Namun, agar dokter juga tidak sembarangan dalam memberi antibisa. Kalau penanganannya tidak benar, korban justru tidak bisa terselamatkan," katanya.
Baca juga:
5 Tips Agar Tempat-Tempat Ini Enggak Jadi Sarang Ular, Harus Dipraktikkan
VIDEO: MTSN 23 Jakarta Tak Libur Pasca Temuan Ular Sanca, Siswa Diminta Waspada
Dua Anak Ular Kobra Kembali Dievakuasi dari Citayam Village Bogor
5 Anak Kobra di Pasar Kemiri Muka Ditangkap, Salah Satunya yang Gigit Pedagang
Kisah Ketegangan Rita Saat Anjingnya Menyalak Lihat Induk Kobra Sepanjang 2 Meter