Bertemu PM Selandia Baru, Presiden Jokowi Bahas Peningkatan Dagang hingga Kerja Sama Pasifik
Jokowi melangsungkan pertemuan bilateral dengan PM Selandia Baru di Hotel Park Hyatt, Melbourne, Australia pada Selasa, (5/3)
Jokowi menyebut, pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Selandia Baru
- Sambangi Akmil Magelang, Prabowo dan Wakil PM-Menhan Australia Teken Kesepakatan Kerja Sama Pertahanan
- Jokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun
- Bertemu PM Anthony Albanese, Jokowi Kembali Undang Sektor Swasta Australia Bangun IKN
- Jokowi Bertemu Menlu Malaysia, Bahas Masalah Perbatasan hingga Pekerja Migran
Bertemu PM Selandia Baru, Presiden Jokowi Bahas Peningkatan Dagang hingga Kerja Sama Pasifik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melangsungkan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, di Hotel Park Hyatt, Melbourne, Australia pada Selasa, (5/3).
Jokowi menyebut, pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Selandia Baru.
“Selandia Baru adalah mitra strategis Indonesia. Saya berharap di bawah kepemimpinan Yang Mulia kita dapat terus majukan implementasi konkret kemitraan komprehensif, khususnya bidang ekonomi dan pembangunan,” ucap Jokowi seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (5/3).
Pada awal pertemuan, Jokowi mengucapkan selamat kepada PM Luxon atas pengangkatannya dan diharapkan, bersama kepemimpinan Luxon maka kemitraan strategis antara kedua negara, khususnya dalam bidang ekonomi dan pembangunan bisa terbina lebih baik lagi.
“Kami berharap di bawah kepemimpinan PM Luxon, kerja sama Indonesia-Selandia Baru dapat terus ditingkatkan,” jelas Jokowi.
Jokowi menggarisbawahi, salah satu fokus diskusi adalah penurunan nilai perdagangan antara kedua negara yang mencapai 18 persen di tahun lalu. Maka dari itu, perlu diciptakan peluang baru untuk meningkatkan interaksi antarpelaku usaha dan perdagangan, termasuk di sektor halal antar kedua negara. Khususnya, soal rencana kunjungan PM Luxon bersama misi dagang ke Jakarta tahun ini.
“Saya yakin hal ini akan mendorong peningkatan perdagangan dan kerja sama ekonomi kedua negara,” tutur Jokowi.
Dalam bidang energi, Jokowi juga mengapresiasi kerja sama energi panas bumi yang erat antara kedua negara. Hal itu termasuk komitmen pendanaan 15,6 juta NZD dalam program Indonesia-Aoteroa New Zealand Geothermal Energy Programme (PINZ).
“Saya harap investasi dapat terus ditingkatkan utamanya untuk dukung percepatan pengembangan energi geotermal dan upaya transisi energi di Indonesia,” lanjut dia.
Diketahui, pertemuan juga menyinggung tentang kerja sama kedua negara di kawasan Pasifik. Jokowi menghargai dukungan Selandia Baru terhadap implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik dan berharap dukungan Selandia Baru dalam Pacific Islands Forum.
“Saya juga ingin mendorong kerja sama trilateral dengan Selandia Baru bersama salah satu negara Pasifik lainnya di bidang kemitraan pembangunan sesuai visi Pacific Elevation Indonesia,” tutur Jokowi.
Sebagai penutup, Jokowi tidak lupa mengundang PM Luxon untuk menghadiri World Water Forum ke-10 di Bali yang akan membahas isu-isu terkait air dan sanitasi di tengah dampak perubahan iklim global yang makin meningkat.
“Kehadiran Yang Mulia penting untuk mendorong aksi nyata di tengah dampak perubahan iklim dunia yang makin kita rasakan,” pungkas Jokowi.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.