Bertemu Presiden Putin, Prabowo Sebut Rusia Teman Baik
Prabowo menyebut, Rusia juga telah membantu Indonesia dalam membangun pertahanan dan kekuatan militer.
Menteri Pertahanan RI sekaligus presiden RI terpilih, Prabowo Subianto menyebut Rusia sebagai 'teman baik' dan berkeinginan untuk terus menjalin hubungan yang baik.
- VIDEO: Momen Putin Acungkan Jempol Untuk Prabowo, Bahas Bantuan Rusia Saat Indonesia Susah
- Prabowo Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, Bahas Kerja Sama Pertahanan hingga Energi Nuklir
- Setelah dari Turki, Menhan Prabowo Tiba di Rusia Bertemu Presiden Putin
- VIDEO: Prabowo Dapat Ucapan Spesial dari Putin, Ini Isi Pesan Tulus Presiden Rusia
"Kami menganggap Rusia sebagai teman baik dan saya ingin terus mempertahankan dan meningkatkan hubungan ini. Perlu diingat bahwa Rusia telah membantu kami (Indonesia) dalam banyak aspek ketika kami mengalami kesulitan. Rusia membantu kami saat itu," kata Prabowo saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (1/8).
Prabowo menyebut, Rusia juga telah membantu Indonesia dalam membangun pertahanan dan kekuatan militer. Sebagai menteri pertahanan, secara khusus Prabowo mengungkap dirinya telah merasakan bagaimana kerja sama yang baik di antara Indonesia dengan Rusia.
"Dan saya datang ke sini untuk menekankan bahwa hubungan ini akan dilanjutkan ketika saya secara resmi menjabat sebagai presiden Indonesia pada 20 Oktober," sambung dia.
Selain itu, Prabowo mengatakan dirinya telah menjalin komunikasi dan diskusi yang intensif dengan tim Putin, salah satunya terkait dengan industri pertahanan.
"Saya juga bertemu dengan pejabat senior di industri Anda, di industri pertahanan, dan secara intensif dalam beberapa bulan terakhir membahas mengenai roadmap peningkatkan kerja sama di antara kami (Indonesia) dan Rusia," pungkas Prabowo.
Saat bertemu Putin, Prabowo membahas sejumlah hal terkait penguatan kerja sama kedua negara. Beberapa bidang tersebut mencakup pendidikan, pariwisata, ketahanan pangan, pertahanan, hingga energi nuklir.
"Penekanan utama saya pada bagian ketahanan pangan; keamanan energi, dan pendidikan," kata Prabowo.
Terkait bidang energi nuklir, Prabowo mengatakan saat ini sedang mendalami dan berdiskusi terkait potensi kerja sama dengan pihak Rusia.
Sementara sektor pariwisata, Prabowo juga mengungkap dukungan atas sejumlah langkah yang akan dilakukan Rusia. Salah satunya rencana membuka Konsulat Jenderal Rusia di Bali.
Selain itu, Prabowo juga mengundang Rusia untuk menghadiri pameran pertahanan yang akan digelar pada November 2024 mendatang di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Rusia.
“Saya berencana untuk memulai program beasiswa besar-besaran untuk mengirim siswa kami ke luar Indonesia,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan bahwa Indonesia akan mengutamakan pelatihan medis.
“Karena kami kekurangan 116.000 dokter, dokter medis. Jadi kami ingin, jika memungkinkan untuk mengirim beberapa dari remaja kami untuk belajar di Universitas Rusia,” lanjut Prabowo.
Untuk itu, dia berencana mengalokasikan anggaran khusus untuk beasiswa, seperti yang dilakukan pada era tahun 1960an.
“Kami melihat Rusia adalah salah satu negara utama kami yang ingin kami kirimkan putra-putri kami untuk belajar. Faktanya, pada tahun enam puluhan kami mengirimkan banyak generasi muda kami untuk belajar di sini, itu tentang pendidikan,” kata dia.