Besok, jemaah haji gelombang kedua bergerak ke Madinah
Namun kalau ke Madinah, di samping dokumen, harus dipastikan sistem e-Hajj di Muassasah Adilla sudah disetujui. "Kalau mereka sudah menyetujui, sistemnya sudah memungkinkan, maka jemaah bisa berangkat ke Madinah," ujarnya.
Jemaah haji Indonesia gelombang kedua akan bergerak dari Makkah ke Madinah pada Selasa (12/9) besok. Petugas Daker Makkah menggelar rapat untuk mengecek kesiapan akhir persiapan pemberangkatan jemaah.
"Rapat untuk memastikan kembali semua nomor kontrak, baik kontrak bus maupun kontrak hotel di Madinah, sudah terinput sehingga ketika menjelang keberangkatan tidak ada kendala lagi," kata Kadaker Makkah Nasrullah Jasam, Senin (11/9).
Menurut Nasrullah, ada perbedaan antara pemberangkatan jemaah dari Makkah ke Jeddah dengan ke Madinah. Kalau ke Jeddah, petugas hanya fokus pada penyiapan dokumen jemaah. "Jika dokumen lengkap, tanpa ada akad akomodasi, jemaah bisa berangkat ke Jeddah," ujar Nasrullah.
Namun kalau ke Madinah, di samping dokumen, harus dipastikan sistem e-Hajj di Muassasah Adilla sudah disetujui. "Kalau mereka sudah menyetujui, sistemnya sudah memungkinkan, maka jemaah bisa berangkat ke Madinah," ujarnya.
Sistem itu harus terkait dengan layanan akomodasi dan transportasi. Jika keduanya sudah disetujui, berarti sudah jelas bus yang akan membawa jemaah menuju Madinah dan hotel yang akan menjadi tempat tinggal jemaah selama di Kota Nabawi.
Proses pergerakan jemaah harus tepat waktu. Tidak boelh terlalu cepat atau sebaliknya, molor. "Kalau terlalu cepat, bisa jadi hotelnya belum siap. Tapi kalau terlambat, bisa jadi berakibat pada proses Arbain yang kurang," ujarnya.
Sebab, hal ini terkait dengan check out hotel di Madinah berdasarkan keberangkatan ke Tanah Air. Empat atau lima jam sebelum take off, jemaah sudah harus keluar dari hotel. "Dalam konteks pelaksanaan Arbain, maka harus dipaskan betul keberangkatan dari Makkah menuju Madinah," tuturnya.
Jemaah haji Indonesia gelombang kedua ini akan berada di Madinah selama 8 – 9 hari untuk menjalani ibadah Arbain, yaitu salat 40 waktu berjamaah di Masjid Nabawi secara berturut-turut. Sebanyak 16 kloter dijadwalkan akan tiba di Madinah pada 12 September mendatang, yaitu: tiga kloter dari Embarkasi Surabaya (SUB 44 - 46), empat kloter Embarkasi Solo (SOC 48 - 51), empat kloter Embarkasi Jakarta - Bekasi (JKS 48 - 51), masing-masing satu kloter dari Embarkasi Batam (BTH 14), Embarkasi Palembang (PLM 09), Jakarta - Pondok Gede (JKG 30), Embarkasi Padang (PDG 14), dan Embarkasi Lombok (LOP 01).