3.400 Jemaah Haji Indonesia di Madinah Mulai Berangkat ke Makkah untuk Umrah Wajib
Mereka diberangkatkan secara bertahap, mulai pagi, siang, dan sore hari.
Mereka diberangkatkan secara bertahap, mulai pagi, siang, dan sore hari.
3.400 Jemaah Haji Indonesia di Madinah Mulai Berangkat ke Makkah untuk Umrah Wajib
3.420 Jemaah haji Indonesia di Madinah mulai didorong ke Makkah, Senin (20/5) pagi. Pada pergerakan awal, 10 bus berangkat dari Hotel Abraj Taba sekitar pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Mereka akan mengambil Miqat terlebih dahulu di Masjid Bir Ali. Kemudian bergerak ke Makkah dan melaksanakan umrah wajib. Setelah itu, jemaah haji akan mulai mempersiapkan diri menuju puncak haji yang dimulai pada 9 Dzulhijjah 1445 Hijriah atau 16 Juni 2024 Masehi.
Berangkat Pakai 10 Bus
Dari 10 bus yang dilepas, terdiri dari 392 peserta calon haji dan petugas Kloter JKG 1. Mereka ini rombongan haji yang pertama kali tiba di Madinah pada Minggu (12/5) lalu.
"Alhamdulillah pagi jemaah haji yang diberangkatkan ke Makkah ada 392 orang yang tergabung dalam JKG 1, jemaah haji dari Jakarta Barat," kata Kepala Daerah Kerja Madinah Ali Machzumi saat melepas jemaah di Hotel Abraj Taba, Madinah, Senin (20/5).
Selain jemaah Embarkasi JKG 01, ada 7 embarkasi lain yang akan diberangkatkan ke Makkah yakni embarkasi JKS 2, PLM 1 dan SUB 1 dengan total 8n Kloter atau sekitar 3.000 peserta calon haji termasuk petugas kloter.
Mereka diberangkatkan secara bertahap, mulai pagi, siang, dan sore hari.
Pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah akan terus berlanjut hingga 31 Mei 2024 mendatang.
Sementara kedatangan jemaah dari Indonesia ke Madinah akan terus berlanjut hingga 23 Mei 2024.
Sehingga total jemaah yang tiba di Madinah pada gelombang pertama mencapai 90 ribu orang.
Kepala Sektor Bir Ali, Azis Hegemur menjelaskan jemaah harus sudah memakai ihram dan diupayakan telah berwudhu sejak di hotel. Sebab batas waktu untuk salat sunnah dan niat ihram tergolong singkat di Masjid Bir Ali.
"Batas waktunya sekitar 15 menit," ujar Aziz.
Ketika di Bir Ali, jemaah langsung diarahkan untuk salat sunnah di masjid, apabila harus kembali berwudhu maka dipersilakan.
Setelah salat sunnah dan miqat, jemaah akan langsung diarahkan menuju bus masing-masing.
Sementara untuk jemaah lansia dan disabilitas, mereka akan melaksanakan salat sunnah dan niat miqat di dalam bus.
Aziz mewanti-wanti kepada jemaah agar mengingat pintu masuk kedatangan setelah turun di bus. Pasalnya, ada dua pintu utama dan tiap-tiap pintu letaknya cukup jauh.