Bila Diusulkan, Banyuwangi Siap Dipilih Sebagai Kandidat Ibu Kota Indonesia
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku siap bila Kabupaten Banyuwangi masuk dalam daftar kandidat Ibu Kota Negara Republik Indonesia yang baru. Hal ini menyusul rencana Presiden Joko Widodo memindahkan lokasi Ibu Kota Negara.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku siap bila Kabupaten Banyuwangi masuk dalam daftar kandidat Ibu Kota Negara Republik Indonesia yang baru. Hal ini menyusul rencana Presiden Joko Widodo memindahkan lokasi Ibu Kota Negara.
Sebelumnya, Koordinator Nasional Pusat Tampung Aspirasi Masyarakat Indonesia (Pustari), Arum Sabil juga mengusulkan kepada Jokowi agar Ibu Kota Negara dipindah ke Banyuwangi.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
"Saya kira ini sudah lama, ada banyak orang telepon kepada saya, kenapa Pak Anas tidak usulkan Banyuwangi jadi Ibu Kota. Nah kita ini kan enggak enak sebagai orang Jawa. Tapi kriteria yang disampaikan ternyata masuk, pertama Banyuwangi punya tanah yang bukan milik masyarakat tapi BUMN, dan ini luasannya puluhan ribu hektar," kata Anas saat meninjau Festival Ramadhan di Taman Blambangan, Banyuwangi, Senin sore (6/4).
Anas mengatakan, bila Ibu Kota Negara dipindahkan ke Banyuwangi, ada beberapa keuntungan dan kriteria yang menurutnya layak. Pertama terkait luasan lahan milik negara yang masih tersedia di Banyuwangi, sehingga tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk membeli tanah.
"Dan andaikan pindah ke Banyuwangi itu tidak usah beli tanahnya. Di sekitar Glenmore, PTPN XII sampai Kalitlepak dan lain-lain itu milik PTPN," kata Anas.
Selanjutnya terkait cadangan air dan kesejukan, Banyuwangi memiliki cadangan yang ideal sebab dikelilingi oleh tiga Taman Nasional yang sudah masuk dalam daftar cagar biosfer dunia UNESCO.
"Kedua dari sisi cadangan air cukup, karena Banyuwangi diapit oleh tiga taman nasional. Dan kita sudah masuk ke UNESCO sebagai cagar biosfer dunia," terangnya.
Selanjutnya, kata Anas, dari sisi lanskap dan pemandangan Banyuwangi sudah dekat dengan pantai. Banyuwangi memiliki garis panjang pantai hingga 175 kilometer sebagai kawasan di ujung timur Pulau Jawa.
©2019 Merdeka.com
Sementara bila ditarik sejajar, posisi Banyuwangi secara geografis juga dekat dengan Pulau Kalimantan, yang berada di tengah peta Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Dan kalau ditarik garis tengah ke Kalimantan tengah pun Banyuwangi juga tidak jauh. Jarak penerbangan Banyuwangi Jakarta dengan Banyuwangi Kalimantan Tengah lebih dekat ke Kalimantan Tengah," katanya.
Dari segi fasilitas, Banyuwangi juga sudah memiliki bandara internasional yang menghubungkan Surabaya, Jakarta dan Malaysia. Dari situ Anas merasa siap bila Banyuwangi diusulkan sebagai Ibu Kota Negara yang baru.
"Jadi kalau Banyuwangi diminta oleh kementerian dan pihak terkait saya kira siap dan cocok. Saya mendukung, mudah mudahan Bappenas yang mengusulkan bukan hanya Arum Sabil," katanya.
Anas sendiri mengucapkan terima kasih kepada Arum Sabil yang telah mengusulkan Banyuwangi.
"Saya juga terima kasih ke Pak Arun Sabil, sebagai warga Jember mengusulkan Banyuwangi, karena Pak Arum Sabil tahu luasan lahan di Banyuwangi sangat luas dan kontur di Banyuwangi sangat bagus karena berdekatan dengan Bali," jelasnya.
"Dan kalau Pilihannya Jawa saya kira tidak keliru kalau pilih Banyuwangi. Dengan jumlah penduduk 1,5 juta dengan luasan 5.500 kilometer saya kira cukup," ujarnya.
(mdk/hhw)