'Bingkai Pilpres dengan adu gagasan, jangan identitas keagamaan'
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai penyebaran pesan persatuan dan perdamaian di media sosial harus terus digalakkan. Ini penting untuk memfilter narasi yang diproduksi kelompok ingin memecah belah NKRI.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai penyebaran pesan persatuan dan perdamaian di media sosial harus terus digalakkan. Ini penting untuk memfilter narasi yang diproduksi kelompok ingin memecah belah NKRI.
"Akal yang sehat ini akan membuat filterisasi mana yang baik untuk Indonesia dan mana yang baik untuk anak muda khususnya, juga untuk masyarakat secara keseluruhan," ujar Dahnil, Kamis (16/8).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Menjelang HUT ke-73 RI, Dahnil mengajak generasi muda untuk mengingat sejarah. Menurutnya, selama ini momentum peringatan 17 Agustus, jarang digali bahwa Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari perjuangan para pemuda.
"17 Agustus harusnya kita maknai itu sebagai momentum persatuan. Anak muda jangan anti-dialog, anak muda jangan tutup akal sehatnya dan akal baiknya. Jadikan peringatan hari kemerdekaan ini sebagai momentum untuk memaknai bahwa persatuan dan kesatuan Indonesia disatukan oleh tradisi dialog dan akal sehat," tutur jebolan S3 Universitas Diponegoro ini.
Memasuki tahun politik, Dahnil kembali mengingatkan perbedaan pilihan politik jangan dianggap sebagai masalag. Menurutnya, perbedaan itu bukan suatu yang mengerikan, tetapi perbedaan itu diartikan sebagai sesuatu yang menggembirakan karena substansi kehidupan beragama dan kehidupan kebangsaan adalah keberagaman.
"Jangan rusak NKRI kita, jangan rusak persatuan kita. Jadi kontestasi Pilpres harus dibingkai dalam kontestasi gagasan dan ide. Bukan kontestasi dalam bentuk identitas, misalnya identitas keagamaan, latar belakang, dan sebagainya," tuturnya.
Jadi, lanjut Dahnil, keragaman itu adalah tidak bisa ditolak. Menurutnya, orang yang tidak bisa menerima perbedaan pasti tidak bisa berdialog karena akalnya tidak sehat. Oleh sebab itu, etika Pilpres, tidak masalah mau pilih siapapun, asal tidak merusak substasi dasar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila.
"Berbeda tidak apa-apa, malah justru perbedaan itu menunjukkan kita bangsa yang besar, demokrasi yag berbeda, debat yang sengit menunjukkan bahwa demokrasi kita sehat," tandas Dahnil.
Baca juga:
Data terbaru, harta Cawapres Ma'ruf Amin Rp 11,6 miliar
PPP yakin JK tak tarik dukungan dari Jokowi usai bertemu Prabowo
Usai bertemu JK, Sandiaga ingin bertemu Jokowi
Prabowo ke rumah JK, Golkar tegaskan dukung Jokowi sampai titik darah penghabisan
Prabowo usul Djoko Santoso ketua tim pemenangan, PKS sebut belum ada kesepakatan