BMKG amati gangguan gravitasi akibat gerhana matahari total
Untuk pengamatan gravitasi akan dilakukan di Palu.
Menjelang terjadinya Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret mendatang, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pengamatan di beberapa wilayah di belahan bumi Indonesia.
Tujuan pengamatan untuk mengetahui gangguan medan magnet bumi dan gravitasi yang merupakan efek dari GMT.
"Lingkup pengamatan GMT oleh Kedeputian Bidang Geofisika BMKG, khusus Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan tanda waktu akan dilakukan di Ternate, Palu, Tanjung Pandan dan Bengkulu," jelas Ketua BMKG Andi Eka Satya di Kantor BMKG, Jakarta, Kamis (11/2).
Untuk pengamatan gravitasi, lanjut Andi, akan dilakukan di Palu. Pengamatan medan magnet bumi sendiri akan dilakukan di Palu, Manado, Kupang, Jayapura, Pelabuhan Ratu, Tangerang, Tuntungan, Gunung Sitoli dan Liwa.
Pengamatan ini telah disiapkan beberapa alat, di antaranya teropong atau teleskop, bejana air, lubang jarum, kacamata hitam, dan beberapa alat penting lainnya.
Alat tersebut sudah disediakan di beberapa stasiun Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
"Di beberapa stasiun ada alat yang ditampilkan untuk melihat potensi matahari. Di Palangkaraya, Jambi, Pontianak, Kupang, Tapang," ujar Andi.
GMT diprediksi akan terjadi beberapa pekan mendatang. Peristiwa ini disebut peristiwa ilmiah yang jarang terjadi di dunia. GMT merupakan kejadian yang dimulai pada saat bulan secara perlahan menutupi piringan matahari.
Semakin lama semakin besar, area piringan matahari ditutupi secara total oleh bulan. Akibatnya, wilayah-wilayah yang dilintasi GTM tidak mendapatkan sinar matahari (gelap).
Baca juga:
Diprediksi banyak turis asing nikmati gerhana matahari total di Palu
Gerhana matahari total jadi ajang promosi wisata & maritim Indonesia
Tapak Sail Tomini dijadikan pusat wisata gerhana matahari total, top!
Gerhana Matahari Total sapa wilayah Indonesia di 9 Maret 2016
Menko Maritim sebut 9 Maret 2016 ada gerhana matahari total
-
Kapan Gerhana Matahari Total akan terjadi? Bumi akan mengalami kembali fenomena gerhana matahari total pada tanggal 8 April 2024 mendatang.
-
Apa yang terjadi saat gerhana matahari total? Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang memukau, di mana bulan sepenuhnya menutupi matahari, menciptakan momen singkat ketika siang menjadi malam.
-
Bagaimana proses terjadinya Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total terjadi saat matahari, bulan, dan bumi terletak dalam satu garis lurus. Posisi ini didapatkan tidak lain karena bumi dan bulan sama-sama berputar melakukan revolusi mengelilingi matahari. Kemudian pada waktu tertentu, baik bumi maupun bulan akan menempati posisi orbit yang sejajar hingga membentuk garis lurus. Setelah menempati posisi garis lurus, bagian belakang bulan yang tidak terkena sinar matahari akan membentuk bayangan sendiri, yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan samar-samar (penumbra).
-
Apa penyebab Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total merupakan fenomena yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Di sini seluruh bagian matahari akan tertutup dengan bayangan bulan. Sehingga cahaya matahari akan menghilang secara total selama beberapa waktu. Dalam kondisi ini, bumi akan mengalami suasana yang gelap seperti malam hari.
-
Apa yang bisa dilihat saat Gerhana Matahari Total tahun 2024? “Gerhana 2024 menawarkan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengukur bentuk dari Matahari dan dengan demikian dapat menyimpulkan struktur bagian dalamnya,” ungkap Profesor Gordon Emslie, peneliti utama dalam proyek SunSketcher.
-
Kapan zenit matahari terjadi di Jakarta? Di Jakarta, hari tanpa bayangan diperkirakan terjadi pada 4 Maret 2024, dengan kulminasi utama pada 12.04 WIB. Kemudian, pada 8 Oktober 2024, fenomena ini akan kembali terjadi di Jakarta dengan kulminasi utama pada 11.40 WIB.