BMKG Duga Suara Dentuman di Malang Kemungkinan Petir
Sumber bunyi bisa berasal dari shockwave. Seperti meteorit yang meluncur dengan kecepatan supersonik, gunung api, longsoran berskala luas, gempa yang sangat dangkal dan petir dengan kondisi cuaca tertentu bisa menimbulkan suara dentuman.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menduga, suara dentuman yang terjadi di sekitar Kota Malang, Jawa Timur, Selasa malam (2/2) hingga Rabu (3/2) kemungkinan berasal dari suara petir. Suara dentuman terdengar warga dari sejumlah lokasi di Malang, Provinsi Jawa Timur.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan, dalam rentang waktu Selasa malam hingga Rabu dini hari tidak ada aktivitas gempa.
-
Apa yang dilakukan BMKG terkait Siklon Tropis Yagi? Miming mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh informasi yang kebenarannya masih diragukan terkait dampak siklon tropis itu di wilayah Indonesia dan terus mengikuti informasi perkembangannya yang terus dipantau BMKG.Hasil analisa perkembangan kondisi cuaca dan iklim juga akan selalu diinformasikan kepada masyarakat melalui aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Kenapa BMKG meminta warga Pandeglang dan Lebak waspada? Ini kemudian memicu dampak yang signifikan yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Bagaimana BMKG Tuban mencatat jumlah gempa susulan? "Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3).
Berdasarkan data BMKG, aktivitas petir banyak terjadi menjelang dini hari. Kondisi cuaca di sekitar Kota Malang menjelang dini hari terpantau hujan. Tercatat beberapa aktivitas petir terjadi di sejumlah lokasi, seperti Blitar, Kandangan, Lawang, Mojokerto dan Kota Malang.
Daryono menjelaskan, sumber bunyi bisa berasal dari shockwave. Seperti meteorit yang meluncur dengan kecepatan supersonik, gunung api, longsoran berskala luas, gempa yang sangat dangkal dan petir dengan kondisi cuaca tertentu bisa menimbulkan suara dentuman.
"Kita melacak aktivitas petir yang ada di Malang dan sekitarnya, kita mendapat data-data valid bahwa dentuman bergelombang berasosiasi dengan aktivitas petir," jelas Daryono melalui keterangan resmi pada Kamis (4/2).
Masyarakat diminta untuk tidak perlu khawatir dengan suara dentuman tersebut. Fenomena ini bisa saja terjadi mengingat kondisi cuaca hujan yang terjadi di Malang. Menyikapi kondisi cuaca saat ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada agar terhindar dari risiko dengan cara mengidentifikasi bahaya, kerentanan dan kapasitas sekitar dalam lingkup keluarga.
Suara dentuman yang terjadi bertubi-tubi sepanjang malam dan pagi hari membuat penasaran warga Malang Raya. Hingga saat ini, belum diketahui kepastian sumber suara beruntun yang menimbulkan getaran itu.
Amanda Egatya (25) warga Kota Malang mengaku mendengar suara dentuman sejak Selasa (2/2) tengah malam hingga pagi hari Rabu (3/2). Suaranya beruntun dan menyambung serupa meriam bersahutan.
"Saya dengarnya tengah malam, karena sendirian di kamar langsung berselimut dan mikirnya macam-macam. Tapi masih terus dengar," kata Manda, Rabu (3/2).
Suara dentuman terus terdengar, bahkan pagi hari pun suara masih terus bersahutan. Semula banyak mengira suara tersebut bersumber dari aktivitas vulkanis Gunung di sekitar Malang Raya.
Ma'muri, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang mengatakan sensor sismic tidak menangkap aktivitas kegempaan atau sambaran petir yang anomali. Sehingga memang dipastikan bukan bersumber dari aktivitas vulkanis dan petir.
Berdasarkan data sensor sismic di Malang, Tretes dan Gedangan pada rentang waktu pukul 24.00-03.00 WIB tidak menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan, demikian pula dari data aktivitas sambaran petir juga tidak menunjukan anomali peningkatan," jelas Ma'muri.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Warga Malang Heboh Dengar Suara Dentuman dari Langit, Begini Fakta di Baliknya
Geger Suara Dentuman di Malang, BMKG Belum Temukan Aktivitas Gempa dan Sambaran Petir
Keindahan Fenomena Angin Matahari di Langit Finlandia
Bulan Purnama akan Sejajar dengan Ka'bah pada 28 Januari
Geger Suara Ledakan Misterius di Buleleng, BMKG Sebut Berasal dari Anomali Sinyal
Kepala BPBD Sebut Warga Lihat Benda Bercahaya Sebelum Dentuman Keras