BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem, Hujan Masih Terjadi Hingga April
Masyarakat diminta memahami potensi bencana alam di lingkungan tempat tinggalnya. Hal tersebut sebagai upaya mitigasi selain dari memahami cuaca.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. BMKG menilai musim hujan masih terjadi sampai bulan April, sehingga bisa menyebabkan banjir.
"Mengimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem karena bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor seterusnya ini masih terjadi sampai April sampai selesainya musim hujan," kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto saat jumpa pers virtual, Sabtu (20/2).
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Apa yang dilakukan BMKG terkait Siklon Tropis Yagi? Miming mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh informasi yang kebenarannya masih diragukan terkait dampak siklon tropis itu di wilayah Indonesia dan terus mengikuti informasi perkembangannya yang terus dipantau BMKG.Hasil analisa perkembangan kondisi cuaca dan iklim juga akan selalu diinformasikan kepada masyarakat melalui aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
-
Kenapa BMKG meminta warga Pandeglang dan Lebak waspada? Ini kemudian memicu dampak yang signifikan yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
Masyarakat diminta memahami potensi bencana alam di lingkungan tempat tinggalnya. Hal tersebut sebagai upaya mitigasi selain dari memahami cuaca.
"Saya menyarankan masyarakat lebih mengenali lingkungan dan potensi bencana di tempat tinggalnya, karena sesungguhnya mitigasi itu selain memahami cuaca kita juga harus memahami tempat tinggal kita terutama daya dukung dan daya tampungnya," imbuhnya.
Sementara, Kepala Pusat Meteorologi Publik, Fachri Radjab menjelaskan, musim hujan di wilayah Jabodetabek kerap terjadi pada siang menjelang sore dan malam sampai dini hari.
"Khususnya untuk Jabodetabek perlu kita Waspadai potensi hujan para ciri khas hujan Jabodetabek dan wilayah lainnya, ciri khas pada puncak musim hujan ini umumnya terjadi pada malam hingga dini hari, kemudian siang menjelang sore, itu waktu waktu yang perlu menjadi kewaspadaan," tutupnya.
Baca juga:
BMKG Sebut Banjir Jabodetabek Dipicu Hujan Ekstrem dalam 24 Jam
20 Februari 2021, BMKG Prediksi Hujan Ringan dan Lebat di Jakarta
BMKG Minta Masyarakat Waspada Potensi Karhutla di Aceh
BMKG Catat Terjadi Peningkatan Aktivitas Gempa di Bengkulu-Lampung
BMKG Ingatkan Warga Waspadai Potensi dan Risiko Gempa Besar