BMKG Makassar Sanggah Perkiraan Peneliti Seismik Belanda soal Gempa Besar di Sulawesi
BMKG wilayah IV Makassar merespons prediksi ahli seismik asal Belanda, Frank Hoogerbeets yang memprediksi gempa besar di tiga wilayah di Indonesia, termasuk Sulawesi, pada tanggal 3 dan 4 Maret 2023. Mereka menyatakan, belum ada satu teknologi pun yang bisa memprediksi waktu terjadinya gempa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar merespons prediksi ahli seismik asal Belanda, Frank Hoogerbeets yang memprediksi gempa besar di tiga wilayah di Indonesia, termasuk Sulawesi, pada tanggal 3 dan 4 Maret 2023. Mereka menyatakan, belum ada satu teknologi pun yang bisa memprediksi waktu terjadinya gempa.
Prediksi Frank Hoogerbeets menjadi perhatian karena dia pernah memperkirakan gempa besar di Turki dan Suriah. Prakiraannya tepat, dan bencana itu menyebabkan puluhan ribu orang meninggal dunia.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Berapa kekuatan gempa yang terjadi? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Bagaimana dampak gempa bumi bagi warga? Getaran yang cukup kuat seketika membuat warga berhamburan ke luar rumah. Mereka juga berteriak untuk mengingatkan para tetangga agar segera menyelamatkan diri.
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah IV Makassar Hanafi Hamza mengatakan hingga saat ini tidak ada laporan gempa seperti yang diprediksi Hoogerbeets.
Hanafi mengakui ada tiga patahan yang membentang di Sulsel, yakni Walanae, Saddang, dan Matano.
"Peringatan gempa bukan berarti akan terjadi gempa. Tapi peringatan wilayah-wilayah yang rentan terjadi gempa dengan adanya patahan-patahan yang teridentifikasi di wilayah tersebut," ujarnya saat jumpa pers di Kantor BMKG wilayah IV Makassar, Jumat (3/3).
Hanafi menegaskan, hingga saat ini belum ada alat yang mampu memperkirakan kapan terjadinya gempa. Ia menegaskan, alat yang ada di Indonesia saat ini hanya bisa mendeteksi peristiwa gempa.
"Belum ada satu teknologi pun yang mampu memperkirakan terjadinya gempa," tegasnya.
Sementara, Koordinator Bidang Observasi dan Pemantauan BMKG Makassar R Jamroni menambahkan pihaknya tidak menerima prediksi-prediksi terkait gempa terjadi hari ini atau besok. Jika nantinya akan terjadi gempa, Jamroni yakin gedung atau bangunan di Sulsel sudah tahan gempa.
"Kalau kami memang tidak menerima prediksi-prediksi seperti itu. Dan seandainya terjadi hari ini atau besok yang kami berikan edukasi kepada masyarakat, teman-teman semua tentang bagaimana cara kita selamat dari gempa itu sendiri," tuturnya.
Ia memberikan gambaran saat terjadinya gempa magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Saat itu, banyak bangunan atau gedung yang rusak.
"Gedung di Kantor Gubernur Sulbar mengalami keruntuhan pada bagian atap, tapi gedung BMKG yang posisinya berjarak kurang lebih 300 meter itu aman dan tidak ada keretakan sedikit pun karena memang insyaallah dibangun dan dirancang sesuai dengan kriteria bangunan tahan gempa," ucapnya.
Sebelumnya, Frank Hoogerbeets memprediksi gempa dengan magnitudo 8 di tiga wilayah Indonesia.
"Sulawesi, Halmahera. Mungkin Laut Banda, Indonesia," kata peneliti Belanda di Solar System Geometry Survey (SSGS) ini.
Gempa magnitudo 8 tersebut diprediksi terjadi di tiga wilayah tersebut karena adanya konvergensi geometer pada planet yang kritis mendorong gempa sekitar tanggal 3-7 Maret 2023. Sebelumnya, nama Hoogerbeets muncul setelah prediksinya soal gempa di Turki, yang menyebabkan puluhan ribu orang meninggal dunia, benar-benar terjadi.
(mdk/yan)