BMKG Prediksi Awal Musim Kemarau pada Bulan April 2023
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan, awal musim kemarau umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin yang sebelumnya dari arah benua Asia menjadi angin yang bertiup dari arah benua Australia. Angin tersebut dinamakan Monsun Australian.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim kemarau di Indonesia akan terjadi pada April 2023. Sehingga bulan Maret, April dan Mei masuk pada musim pancaroba.
"BMKG memprediksi awal musim kemarau terjadi pada bulan April 2023 yang akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali. Lalu disusul wilayah Jawa, kemudian terjadi berkembang hampir di seluruh hampir wilayah Indonesia pada periode Mei-Agustus 2023," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pada Senin (6/3).
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan pelantikan MKMK? Ketiga anggota MKMK akan dilantik dan mengucapkan sumpah pada 8 Januari 2024.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
Dia menjelaskan, awal musim kemarau umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin yang sebelumnya dari arah benua Asia menjadi angin yang bertiup dari arah benua Australia. Angin tersebut dinamakan Monsun Australian.
"Dari total 699 zona musim di Indonesia, sebanyak 119 zona musim atau 17% diprediksi akan memasuki bulan kemarau pada April 2023, yaitu di Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa Timur," ungkapnya.
Selanjutnya, sebanyak 156 zona musim atau 22,3 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2023 meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, Sumatera bagian Selatan, Papua bagian Selatan.
Sedangkan, 113 zona musim atau 16 persen lainnya merupakan daerah yang memiliki kemarau sepanjang tahun.
Terkait puncak kemarau, BMKG memprediksi sebagian besar wilayah di Indonesia akan mengalaminya pada bulan Agustus 2023.
"45,92 persen akan mengalami puncak kemarau pada bulan Agustus 2023, yaitu meliputi Sumatera Selatan bagian Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, sebagian Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, sebagian Pulau Sulawesi, sebagian Papua," jelas Dwikorita.
Sebanyak 27 persen wilayah akan memasuki puncak kemarau lebih awal, yakni di bulan Juli. Dan 13 persen wilayah memasuki puncak kemarau lebih lambat atau di bulan September.
Jika membandingkan kondisi klimatologis dari selama tahun 1991-2020 maka musim kemarau di Indonesia diprediksi maju pada 289 zona musim atau 41,34 persen.
"Dapat disimpulkan, umumnya musim kemarau akan tiba lebih awal dibandingkan biasanya. Curah hujan yang turun pada periode musim kemarau pada 2023 diprediksi akan normal hingga lebih kering dari biasanya. Meskipun demikian, ada beberapa daerah yang diprediksi mengalami titik curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan biasanya," ujar Dwikorita.
Maka dari itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap dampak kemarau seperti menyimpan air hujan agar nantinya tidak kekeringan dan kekurangan air bersih.
Reporter Magang: Alya Fathinah
(mdk/fik)