BMKG: Tak ada sinyal gempa saat terjadi gelombang di kolam renang Juanda
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur di Juanda, Sidoarjo menyatakan belum mendeteksi adanya sinyal gempa di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur di Juanda, Sidoarjo menyatakan belum mendeteksi adanya sinyal gempa di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya.
Pernyataan tertulis dari GMKG ini, menyusul adanya informasi video viral terkait fenomena gelombang di Kolam Renang Renang Tirta Krida Puslatdiksarmil (Pusat Latihan Pendidikan Dasar Militer) AL Lanudal Juanda, Sidoarjo.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Koordinator BMKG Jawa Timur, Muhammad Nurhuda menegaskan, saat kejadian di Kolam Renang Tirta Krida pada Jumat (28/9) petang lalu, sensor di Stasiun Geofisika Tretes tidak mencatat adanya sinyal gempa yang berkaitan dengan pergerakan air di kolam renang tersebut.
"Kejadian ombak di kolam renang tersebut bukan berasal dari kegempaan yang tercatat di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya," jelas Nurhuda.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh dengan informasi atau berita yang dapat meresahkan, dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Diberitakan sebelumnya, warga Sidoarjo dihebohkan dengan video viral berdurasi 2,17 menit di media sosial, yang merekam peristiwa di Kolam Renang Renang Tirta Krida Puslatdiksarmil AL Lanudal Juanda.
Dalam rekaman video yang diambil penjaga kolam bernama Iksan, itu tampak air kolam bergerak seperti ombak laut. Bahkan hempasan airnya cukup kuat.
Menurut Komandan Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Kolonel Laut (P) Bayu Alisyabana, fenomena tersebut bukan rekayasa. "Kejadian itu tidak ada rekayasa dari alat apapun. Karena kami tidak mempunyai alat pembuat gelombang," kata Bayu saat meninjau lokasi kolam renang, Selasa (2/10).
Sementara menurut si penjaga kolam, Iksan, kejadian yang direkamnya pada Jumat (28/9) petang sekitar pukul 17.00 WIB itu, terjadi begitu tiba-tiba. Dia pun menafsirkan akan ada bencana di Tanah Air. Sebab, dari pengalaman sebelumnya, seperti saat terjadi Tsunami Aceh dan Nias beberapa tahun lalu, air di Kolam Renang Tirta Krida juga bergelombang, sama persis dengan yang terjadi pada 28 Agustus lalu.
Prediksi Iksan tak meleset: pasca-kejadian di kolam renang yang ditunggunya, gempa terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. "Tidak tahu ini ketepatan atau hal lainnya. Saya tidak tahu, saya serahkan kepada Allah SWT," tandasnya pasrah dengan kejadian tersebut.
Baca juga:
Lalu lintas udara dibuka, ratusan penumpang di bandara Palu berebut naik pesawat
Tangkap penjarah di Sulteng, polisi amankan barang elektronik & mesin ATM
PLN kirim bantuan 90 genset terangi wilayah terdampak gempa Palu-Donggala
Cerita keluarga asal Depok selamat dari gempa dan tsunami di Palu
BPK bakal lakukan pemeriksaan pada penggunaan dana bantuan gempa Palu-Donggala
Polri buru penyebar berita hoaks soal gempa & tsunami Sulteng