BMKG tegaskan gerhana matahari total tak bahaya, ini cara nikmatinya
Harus ikuti cara ini bila tak mau alami kebutaan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan momen Gerhana Matahari Total (GMT) tidak membahayakan masyarakat. Jelang peristiwa itu, masyarakat harus tata cara menikmatinya.
Kepala BMKG Andi Eka Satya menegaskan, GMT akan bahaya bila dilihat dengan mata telanjang dan dalam waktu lama. Terutama ketika bulan belum menutupi penuh matahari atau gerhana matahari sebagian.
"Jika melihat pada fase gerhana matahari total terjadi, maka tidak berbahaya," ujar Andi di Kantor BMKG, Jakarta, Kamis (11/2).
Dia menjelaskan, fase gerhana matahari sebagian terjadi saat piringan bulan menyentuh piringan luar matahari, lalu bulatan cahaya matahari berubah perlahan jadi sabit. Semakin lama, sabit matahari semakin tipis sehingga terjadi gerhana matahari total (GMT).
"Fase total akan terjadi jika seluruh permukaan matahari tertutupi oleh bulan," kata dia.
Imbauan BMKG, masyarakat hindari melihat pada fase gerhana sebagian. Paparan cahaya matahari dengan intensitas tinggi akan menembus mata dan merusak lapisan retina mata yang berisi saraf sensitif.
"Jangan melihat langsung ke arah matahari dalam waktu lama," lanjutnya.
Jika terlalu lama melihat, kata Andi, dapat menyebabkan retina mata alami penglihatan kabur selama berminggu-minggu bahkan berujung kebutaan. Sebab, pada bagian mata itu tidak memiliki sensor.
GMT yang bakal terjadi pada 9 Maret mendatang, dipastikan insiden yang bermuatan ilmiah yang sangat penting untuk diketahui seluruh masyarakat Indonesia. "Untuk itu, jangan lewatkan untuk menyaksikan GMT 9 Maret nanti," tandasnya.
Baca juga:
Jangan lewatkan Gerhana Matahari Total 9 Maret, 11 wilayah dilintasi
Ini Lokasi Ideal Pengamatan Gerhana Matahari 2016
Saat gerhana matahari, wisatawan akan diajak menikmati sungai Musi
Keindahan Kota Maba, Daerah Perlintasan Gerhana Terlama
BMKG amati gangguan gravitasi akibat gerhana matahari total
Gerhana matahari total, sejumlah wilayah dilintasi diprediksi hujan
-
Bagaimana proses terjadinya Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total terjadi saat matahari, bulan, dan bumi terletak dalam satu garis lurus. Posisi ini didapatkan tidak lain karena bumi dan bulan sama-sama berputar melakukan revolusi mengelilingi matahari. Kemudian pada waktu tertentu, baik bumi maupun bulan akan menempati posisi orbit yang sejajar hingga membentuk garis lurus. Setelah menempati posisi garis lurus, bagian belakang bulan yang tidak terkena sinar matahari akan membentuk bayangan sendiri, yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan samar-samar (penumbra).
-
Kapan Gerhana Matahari Total akan terjadi? Bumi akan mengalami kembali fenomena gerhana matahari total pada tanggal 8 April 2024 mendatang.
-
Apa penyebab Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total merupakan fenomena yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Di sini seluruh bagian matahari akan tertutup dengan bayangan bulan. Sehingga cahaya matahari akan menghilang secara total selama beberapa waktu. Dalam kondisi ini, bumi akan mengalami suasana yang gelap seperti malam hari.
-
Apa yang terjadi saat gerhana matahari total? Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang memukau, di mana bulan sepenuhnya menutupi matahari, menciptakan momen singkat ketika siang menjadi malam.
-
Dimana gerhana matahari total 2024 akan melewati? Jalur gerhana ini akan melintasi Amerika Utara, melewati Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.
-
Apa yang bisa dilihat saat Gerhana Matahari Total tahun 2024? “Gerhana 2024 menawarkan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengukur bentuk dari Matahari dan dengan demikian dapat menyimpulkan struktur bagian dalamnya,” ungkap Profesor Gordon Emslie, peneliti utama dalam proyek SunSketcher.